Boss and Secretary - 8

3.1K 194 13
                                    

Julian menatap Nilaa cukup lama setelah Nilaa dan Suzanne datang. Di ruangan rapat Katty dan Amanda sudah duduk di sana. Julian dan Thom menyidang ke empat karyawan yang membuat heboh kantin itu. Nilaa, Suzanne, Katty dan Amanda lebih mirip anak sekolah yang membuat masalah di kantin sekolah dibandingkan dengan karyawan.

"Dia merendahkan Nilaa dan aku tidak terima temanku direndahkan seperti itu." Kata Suzanne membela dirinya dan Nilaa.

"Aku tidak menyebut nama Nilaa." Pembelaan Amanda dengan ekspresi sok benar.

"Tapi tatapan kamu tertuju pada Nilaa!" Suzanne emosi melihat tingkah Amanda.

"Kenapa menurutmu Nilaa direndahkan?" Julian bertanya pada Suzanne.

"Dia bilang selera Pak Julian makin aneh." Jawab Suzanne yang lebi emosi dibandingkan Nilaa.

Julian melirik Nilaa yang membuang wajah.

"Amanda hanya bilang "selera Pak Julian makin aneh" bukan berarti merendahkan Nilaa. Memangnya, kamu pikir Pak Julian yang sengaja mencium Nilaa? Bukankah dari foto itu saja terlihat Nilaalah yang mencium Pak Julian dan mencoba menggodanya." Katty membela Amanda dengan sedikit tenang. Berbeda dengan Suzanne yang selalu berkata dengan nada menggebu-gebu.

"Jadi pertengkaran kalian diawali karena foto saya dan Nilaa?" tanya Julian pada Suzanne, Katty dan Amanda. Lalu tatapannya tertuju pada Nilaa. "Bagaimana pendapatmu, Nilaa. Daritadi kamu hanya diam saja."

Nilaa melihat senyum miring Julian padanya. Julian tampak menikmati dan senang dengan orang-orang yang mulai menyudutkan Nilaa dan menganggap Nilaa sebagai penggoda. Apakah karena Nilaa menolak tawaran pernikahannya hingga Julian setega ini menjatuhkan Nilaa di hadapan banyak orang?

Mata Nilaa menyipit sengit pada Julian.

"Oke, biar adil bagaimana agar Pak Julian jelaskan saja apa yang sebenarnya terjadi antara Anda dan Nilaa." Katty tersenyum pada Julian. Melihat senyum Katty yang dengan sengaja menggoda Julian bukankah dia yang lebih layak dicap sebagai penggoda?

"Aku tahu kalian penasaran soal ini. ya, tentu saja Nilaa yang menciumku. Dia yang memulai semuanya. Tiba-tiba duduk di pangkuanku, menatapku dan melahap bibirku penuh gairah."

Deg!

Nilaa merasakan jantungnya jatuh begitu saja. Dia jatuhkan dari langit ke dasar inti bumi oleh Julian. Oleh pernyataan Julian.

"Aku rasa Nilaa hanya khilaf. Dia sudah lama sendiri bukan." Kata Thom setelah lama diam dan mencoba berpura-pura menyimak perdebatan Amanda dan Suzanne padahal yang disimaknya hanyalah dada Katty dan Amanda.

Katty terbahak-bahak begitu pun Amanda.

Suzanne paham sekarang kenapa Nilaa lebih memilih untuk kalah dibandingkan berdebat habis-habisan karena Julian tetap saja akan membela Katty. Padahal Suzanne lihat sendiri bagaimana Julian mencengkeram pinggul Nilaa dan menjatuhkan wanita itu di tubuhnya.

"Anda terlalu jahat, Pak." Kata Suzanne sembari pergi meninggalkan ruangan Julian dan menutup pintu dengan keras.

Nilaa mengembuskan napas menyerah. Dia pergi dengan wajah yang sendu. Julian melihatnya. Dia memperhatikan Nilaa dan tersenyum dengan liciknya melihat Nilaa dijatuhkan olehnya di hadapan dua wanita yang merendahkan Nilaa itu.

***

Beberapa minggu kemudian foto Nilaa dan Julian itu seolah angin lalu. Semua seolah melupakan bagaimana hebohnya adegan Nilaa berada di atas pangkuan Julian sambil berciuman itu. Nilaa sudah memaafkan Suzanne, sedangkan Suzanne yang memiliki banyak bukti penggelapan uang di divisi pemasaran diam-diam mengumpulkan bukti akurat yang akan menjadi boomerang bagi Thom, Katty dan Amanda. Tapi kalau Julian masih membela ketiga cecunguk itu maka Suzanne akan keluar dari perusahaan ini. Dia memiliki tabungan yang cukup untuk membuka bisnis kafe.

Hari ini adalah jadwal Nilaa memberikan laporan pada Arthur. Dia bersiap pergi ke kantor Arthur, tapi Arthur mengiriminya pesan agar Nilaa tetap di kantor Julian.

Sudah beberapa minggu ini sikap Nilaa pada Julian berbeda. Dia lebih banyak diam dan mengerjakan tugas-tugasnya lebih cepat dari biasanya. Bahkan saat masih pagi Julian akan melihat kopi panas di atas mejanya yang dibuatkan Nilaa sebelum memerintah Nilaa membuat kopi panas.

Nilaa menghindari percakapan dengan Julian. Dia selalu menyelesaikan apa pun lebih cepat dari biasanya.

"Bagaimana dengan tawaran menikah dariku?" Julian mendekati Nilaa di mejanya.

Nilaa mendongak menatap wajah Julian. Aroma dengan kesan eksklusif itu menusuk hidung Nilaa. "Setelah menjatuhkanku di depan wanita-wanita kesayanganmu itu kamu masih menawariku pernikahan? Pernikahan macam apa Julian?"

Tatapan mata Julian turun ke bibir Nilaa. "Ini belum seberapa, Nilaa." Julian membungkukkan badannya hingga wajahnya setara dengan wajah Nilaa. "Aku bisa saja melakukan hal yang lebih gila lagi kalau kamu masih menolak tawaran menikah dariku."

"Aku tidak tahu pasti alasanmu meminta aku menikah denganmu tapi yang pasti aku tidak akan mau menikah dengan pria sepertimu, Julian."

"Kamu berani dengan atasanmu." Wajah Julian semakin mendekati wajah Nilaa.

*** Julian ini maen fitnah2 aja yaaak 😖 sebenarnya Julian punya tujuan apa buat Nilaa? Nextttt???

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang