Saat menyantap makan siang Suzanne, Debora dan Flynn bercerita dengan semangat mengenai pekerjaan mereka. Tapi, tidak bagi Nilaa yang masih memikirkan sentuhan yang diberikan Julian padanya. Dia tidak bisa melenyapkan bayangan adegan yang terjadi pagi tadi.
Ingat, Nilaa, ini hanya akting. Aku hanya berakting.
Nilaa duduk di pangkuan Julian. "Kamu bukan kekasihnya lagi, Katty. Kamu harus tahu itu. Dia sekarang kekasihku." Nilaa menoleh pada Julian.
Julian mendekatkan bibirnya pada telinga Nilaa. "Jangan kaku." Bisiknya.
Julian mencium telinga Nilaa dan bibir Julian yang terbuka itu menuju bibir Julia.
"Kalian akan bercinta di depanku?" Katty bertanya dengan wajah paling serius yang pernah dilihat Nilaa.
"Ya." Jawab Nilaa.
Bibir Julian menyentuh lembut leher Nilaa. Dengan skeptis Nilaa melingkarkan tangannya di leher Julian.
Lidah Julian membasahi leher Nilaa hingga Nilaa tidak bisa menahan suaranya. Dia mencengkeram leher Julian dan dengan perasaan tak tertahankan dia mendesah. Desahan itu tepat di telinga Julian hingga pria itu merasakan sensasi luar biasa yang membuatnya bersemangat.
Nilaa mengerjapkan mata berkali-kali mencoba membuang perasaan, sensasi dan gairahnya pada Julian. Untungnya, Katty pergi dengan membanting pintu sehingga dia dan Julian tidak melanjutkan adegan berbahaya itu. Adegan yang sangat berbahaya bagi Julian dan Nilaa. Entahlah, apa yang akan terjadi kalau saja Nilaa tidak segera bangkit dari pangkuan Julian.
"Hei, Nilaa!" Seru Suzanne kesal pada Nilaa yang sibuk melamun.
"Ya!" Nilaa tampak terkejut melihat tangan Suzanne yang melambai-lambai di depan matanya.
"Lagi memikirkan apa?" Tanya Suzanne penasaran karena sedari tadi Nilaa hanya diam memandang kosong rerumputan di area outdoor kantin.
"Aku..." Nilaa mulai berpikir kalau lebih baik dia menceritakan apa yang terjadi dengannya tadi pagi.
"Aku nyaris bercinta dengan Julian?"
"Hah?" Debora dan Suzanne berkata 'hah' secara bersamaan. Sedangkan Flynn tampak santai dan merasa tidak aneh dengan pernyataan Nilaa. Dua orang manusia dengan jenis kelamin berbeda tinggal satu atap kemungkinan untuk bercinta itu cukup besar bukan? Kecuali mereka adalah saudara.
"Kenapa tidak sekalian bercinta saja?" Suzanne bertanya memaksa.
"Sinting kamu!" Debora memelotot pada Suzanne.
"Astaga... mereka sebentar lagi akan menikah." Bisik Suzanne pada Debora.
"Suzanne, kamu berisik sendiri. Aku ingin dengar cerita itu, Nilaa. Ayo cerita." Flynn selalu suka cerita mengenai hubungan ranjang.
"Ya, awalnya aku masuk ke kamar Julian berniat untuk membangunkannya. Kamarnya tidak dikunci dan aku mengambil ponselnya yang berdering. Katty menelepon. Aku menjawab telepon dari Katty dan bilang kalau semalam Julian bercinta denganku—"
"Semalam kamu bercinta dengan Julian?" Suzanne berkata nayris keluar dari kendalinya saat suaranya mulai meninggi.
Debora tampak panik. Untungnya keadaan kantin cukup sepi. "Rendahkan suaramu, Suzann."
"Upss! Maaf, aku antusias mendengar cerita Nilaa." Suzanne nyengir lebar sembari mencubit Pinggang berlemak Debora.
"Terus?" Flynn bertanya penasaran.
"Katty marah dan datang ke apartemen Julian. Aku pikir Julian masih tertidur tapi setelah aku menutup telepon dia melihatku. Lalu, ya, aku bilang padanya kalau aku ingin balas dendam pada Katty. Ah, aku kesal saat melihat Katty dan Amanda menertawakanku." Nilaa menoleh pada Suzanne. "Menertawakan kita, Suzanne."
Suzanne mengangguk.
"Lalu?" Flynn kembali bertanya penasaran.
"Julian menyuruhku untuk mengenakan gaun seksi. Agak mirip lingeria. Dan ya, saat Katty datang aku dan Julian saling berciuman dan... aku tidak bisa meneruskannya."
"Pantas saja Katty uring-uringan." Suzanne membayangkan wajah Katty tadi pagi dan dia senang melihat wajah masam Katty yang uring-uringan itu.
"Kenapa sih tidak sekalian saja bercinta dengan Julian?" Suzanne menyesalkan karena Nilaa dan Julian tidak bercinta langsung di depan mata Katty. Dia akan sangat puas mendengar cerita Nilaa kalau sampai hal itu terjadi.
"Ya, aku setuju dengan Suzanne kali ini. Aku juga puas melihat Katty remuk." Debora menyesap sodanya dengan senyum alim yang picik.
"Oh, well, sayang aku tidak di sana. Mungkin kalau aku di sana Katty akan mengajakku bercinta juga."
"Ih, dasar sinting kamu, Flynn! Lalu Corlita mau dikemanakan?"
"Aku bercanda astaga. Tidak semua yang keluar dari mulut pria itu benar adanya." Dia tampak kesal pada Suzanne yang selalu menganggap ucapannya selalu serius.
"Masalahnya adalah..." Nilaa kembali membayangkan sentuhan bibir Julian. Dia merinding dibuat pria itu.
"Masalahnya apa?" Suzanne menatap Nilaa penasaran.
Nilaa tidak bisa mengatakan masalahnya karena dia takut kalau sampai Julian tahu soal ini, pria itu akan makin besar kepala. Nilaa menggigit bibir dalam bagian bawahnya sembari memikirkan cara agar menghindari pria yang memiliki daya tarik sensual itu.
*** Julian sama Nilaa masih bisa mengontrol diri. Mereka gengsi aja 😂 Ini ceritanya lumayan panjang ya sabar aja dulu jangan terburu-buru wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss and Secretary (Adult 21+)
Romance"Well, aku tahu kamu membenciku, Nilaa." Julian mendekati Nilaa. "Aku tahu keinginanmu untuk resign dari kantor. Mungkin kalau hutangmu lunas kamu akan resign dari kantor." Dahi Nilaa mengernyit. "Hutang?" "Kamu memiliki hutang atas nama ayahmu...