Arthur mengecup lembut bahu Elena hingga wanita itu akhirnya terbangun. Dia terbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya. "Sudah pagi ya?" Dia menguap lebar.Arthur duduk di sebelahnya dengan tubuh nyaris telanjang. Dia hanya mengenakan celana pendek ketat. Semua pakaian mereka berserakan di lantai seolah semalam adalah malam yang sangat menggairahkan.
Arthur sudah sangat lama tidak pernah menyentuh wanita. Bertahun-tahun lamanya sedangkan Elena kesal pada Julian yang hanya bisa menyediakan waktu beberapa jam saja. Saat itu Julian memang sangat sibuk hingga Elena mencari pelampiasan dan Arthur—pria yang selalu bisa menyempatkan waktu untuk berlama-lama dengan Elena.
"Semalam sangat menakjubkan, Arthur. Aku tidak tahu kalau paman Julian ini luar biasa." Elena memuji sembari tersenyum pada Arthur. Siapa yang tidak meleleh mendengar pujian dan melihat senyuman Elena?
"Bagaimana kalau Julian tahu?"
"Kamu tahu Julian itu tidak punya waktu untukku. Saat aku melepas pakaianku ponselnya berdering dan dia langsung pergi begitu saja meninggalkan aku yang nyaris telanjang!" Wajah Elena marah.
"Elena..."
"Hubungan kita tetap seperti kakak dan adik." Tukas Elena.
Arthur mengangguk patuh. Dia ingin protes setelah pengorbanannya yang selalu menyempatkan waktu mendengar keluh kesah, kemarahan dan omelan Elena bahkan menenangkan Elena yang menangis karena hal sepele hanya dianggap sebagai kakak. Dan entah kenapa Elena masih emnganggap Arthur sebagai kakaknya walaupun mereka tidur di ranjang yang sama.
"Julian sangat sibuk terkadang aku merindukannya." Elena berkata seolah Arthur tidak mendengarnya.
"Saat ini memang sedang banyak proyek, Elena."
"Pekerjaan bukan alasan menjauh dariku." Pernyataan Elena terdengar sangat egois sekali.
"Aku selalu ada untukmu." Ucap Arthur dengan nada bergetar samar.
"Meskipun aku menikah dengan Julian, kita akan tetap seperti ini, Arthur. Aku akan menyempatkan waktuku untuk bertemu denganmu dan bercinta." Elena tersenyum.
Terdengar gila oleh orang-orang yang otaknya waras tapi saat itu Arthur sedang mabuk kepayang. Dia sudah sangat lama tidak pernah menyentuh wanita mana pun dan Elena—wanita yang disukainya sejak lama itu seolah memberikan angin surga sesaat.
Cinta membuat seorang manusia menjadi bodoh. Arthur yang tenang dan dewasa masih bisa terjerembab pada cintanya sendiri. Dan Elena adalah wanita yang ingin didengarkan tanpa mau mendengarkan.
Dia ingin menang sendiri. Dia hanya peduli pada dirinya sendiri. Dia tidak percaya diri dan dia sangat rapuh. Saat dia merasa diinginkan kepercayaan dirinya akan naik tapi saat dia merasa tak diinginkan kepercayaan dirinya turun dan dia mencari dan terus mencari sesuatu yang bisa menaikan kepercayaan dirinya. Ya, seperti Arthur yang bisa menaikan kepercayaan diri wanita itu.
Elena melepas selimut yang menutupi tubuhnya. Memperlihatkan tubuh moleknya pada Arthur. Dia menarik wajah Arthur mendekatinya. Mencium bibir Arthur dan membiarkan tangan Arthur meraba bagian dadanya.
Sial!
Julian datang di saat yang tidak tepat. Dia membuka pintu kamar Arthur seperti yang sering dilakukannya. Membuka pintu kamar Arthur tanpa mengetuk pintu itu terlebih dahulu. Saat itu hubungan Julian dan Arthur masih baik-baik saja. Kalaupun ada konflik itu hanya konflik kecil mengenai pekerjaan mereka di mana Arthur akan memarahi Julian kalau ada yang tidak beres di kantor.
"Julian..." Elena ternganga melihat Julian yang datang dengan wajah yang kecewa karena dikhianati oleh paman dan kekasihnya sendiri.
Julian kembali menutup pintu dan pergi dengan langkah cepat dengan membawa hatinya yang tersayat-sayat.
Elena hendak menyusul dan tidak peduli dengan tubuhnya yang telanjang tapi Arthur mencegahnya. "Kamu tidak akan menyusul Julian dengan keadaan seperti ini, Elena."
"Aku harus pergi, Arthur. Aku harus beritahu dia kalau apa yang terjadi di antara kita tidak seperti apa yang dilihatnya."
"Elena, dengar, Julian sudah melihat kita dan mau menyangkal bagaimana pun dia tidak akan percaya."
Elena mendorong Arthur. Dia panik. Sangat panik. Dia mengenakan pakaiannya sembari berkata, "Aku akan bilang pada Julian kalau kamu yang memulai dan aku hanya terbawa suasana."
Sejak saat itu hubungan Arthur Dan Julian tidak pernah sama lagi. Mereka seperti bukan keluarga.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/345304087-288-k689506.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss and Secretary (Adult 21+)
Romance"Well, aku tahu kamu membenciku, Nilaa." Julian mendekati Nilaa. "Aku tahu keinginanmu untuk resign dari kantor. Mungkin kalau hutangmu lunas kamu akan resign dari kantor." Dahi Nilaa mengernyit. "Hutang?" "Kamu memiliki hutang atas nama ayahmu...