Boss and Secretary - 54

1.4K 116 19
                                    

Julian & Nilaa

"Menjijikan sekali!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menjijikan sekali!"

Suara iri itu terdengar keras di telinga Julian dan Nilaa. Mereka melihat wanita dengan gaun warna maroon tanpa lengan dan belahan dada rendah hingga nyaris memperlihatkan aerolanya. Elena dan Arthur berdiri memandangi Nilaa dan Julian yang entah akan berakhir bagaimana tanpa interupsi dari mereka.

"Nenekmu itu ulang tahun, Julian. Bisa-bisanya kamu dan Nilaa berciuman dan menghindari pesta dansa."

Julian berdiri disusul Nilaa. "Apa maumu, Elena? Kamu mencari kami karena tidak terlihat di antara gerombolan orang-orang."

"Mauku kamu akhiri sandiwara ini. sandiwara pernikahan konyolmu dengan sekretaris murahan ini!"

"Jangan sebut istriku murahan!" Bentak Julian dengan wajah marah. Elena tidak pernah melihat Julian semarah ini padanya.

"Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi, Elena. Aku sudah menikah dengan Nilaa." Dia merangkul pinggang Nilaa.

"Tidak seharusnya kamu membentak Elena, Julian."

"Munafik." Suara rendah Nilaa masih terdengar jelas oleh Arthur. "Kamu membuat narasi seolah-olah Julianlah yang memulai perselingkuhan, tapi kalian sendiri yang memulainya. Kalian memang busuk!"

"Nilaa, dengar—"

"Aku tidak perlu mendengar omong kosongmu, Arthur."

"Aku tidak tahu kenapa kamu lebih memilih sekretarismu yang murahan ini dibandingkan aku."

Julian menatap Arthur. Dia mengabaikan perkataan Elena. "Ajari calon istrimu itu untuk bersikap. Istriku bukan wanita murahan." Julian menggenggam sebelah tangan Nilaa dan mereka pergi menuruni tangga menuju lantai dansa.

Nilaa sempat tersenyum sinis pada Elena. Dia kesal karena disebut 'murahan'.

***

Pesta dansa dimulai, setiap orang yang membawa pasangan berdansa diiringi musik romantis yang memikat hati. Emma memandang Julian dan Nilaa yang tampak menikmati pemandangan orang-orang yang berdansa. Orang tua Julian berdansa seperti pasangan muda dengan gairah cinta yang masih sama seperti masa muda mereka dulu.

"Ayo, kita berdansa." Ajak Julian pada Nilaa. Dia menarik lengan istrinya itu. Melingkarkan lengan di pinggang Nilaa dan meminta Nilaa melingkarkan lengannya di leher Julian.

Mereka menatap lama satu sama lain tanpa kata-kata. '

Melihat Julian dan Nilaa berdansa membuat Elena menarik Arthur ke lantai dansa. Dan mereka berdansa di samping Julian dan Nilaa.

"Astaga..." Julian mendesah lelah melihat Elena yang terus-terusan mengikutinya.

"Dia akan berhenti melakukan tindakan konyolnya kalau kamu kembali padanya, Julian."

"Elena memang sempurna tapi dia tidak bisa membuatku nyaman berada di sampingnya setelah..." Julian menggantungkan kalimatnya.

"Dia terlalu mencintaimu."

"Dia terobsesi padaku."

Nilaa tertawa hingga menciptakan wajah memberengut Elena.

Julian merangkul pinggang Nilaa dengan posesif. Dia menarik tubuh Nilaa hingga tubuh itu menyatu dengan tubuh Julian. Nilaa membenamkan wajahnya di dada Julian. Dia mendengar detak jantung Julian. Tubuh Julian seolah memberikan kehangatan yang lembut bagi tubuh Nilaa. Dia merasa aman. Dia merasa nyaman.

Julian dan Nilaa menikmati pesta dansa. Nenek melihat cucu dan istrinya itu berdansa dengan sangat romantis. Dia juga melihat Elena yang menatap sengit ke arah Nilaa. Nenek memikirkan putranya yang akan menikah dengan Elena sedangkan dari sorot mata wanita itu, nenek bisa melihat kalau dia tidak mencintai Arthur. Tidak sama sekali.

"Mom?" Emma muncul dengan wajah panik. "Aku mencarimu kemana-mana." Katanya.

"Ada apa, Emma?"

"Aku harus memberitahu soal ini karena Nilaa berasal dari keluarga yang tidak beres. Ayahnya memiliki anak dari wanita lain selain istrinya. Dia..." Emma tampak agak canggung.

"Dia punya istri lain. Ini akan jadi masalah bagi keluarga kita kalau Nilaa tetap menjadi bagian dari keluarga Reckleen. Arthur dan Nilaa pernah bercinta. Mereka memiliki hubungan singkat dan astaga dari pacar pamannya kini menjadi istri keponakannya." Emma menepuk jidatnya seolah-olah dia terkejut dan membentuk opini kalau Nilaa adalah wanita berengsek.

"Emma, itu bukan urusan kita. Julian dan Nilaa sudah menikah. Jangan ungkit masa lalunya." Kata nenek tenang.

Mendengar respons ibunya, Emma meradang. "Mom, apa Mommy mau keluarga kita hancur karena wanita jalang itu?!"

"Emma, kamu berlebihan. Tenanglah. Lalu bagaimana dengan Elena yang dulunya pacar Julian lalu akan menikah dengan Arthur?"

"Elena dari keluarga baik-baik."

"Kamu membenci Nilaa karena ayahnya adalah teman mantan suamimu." Kata nenek dengan tenang. Dia menyentuh sebelah bahu putrinya. "Emma, ayahnya Nilaa tidak mempresentasikan bagaimana Nilaa. Jangan membenci Nilaa hanya karena perbuatan suamimu yang meninggalkanmu dan anak-anak. Nilaa tidak punya urusan soal ini. Aku yakin Nilaa juga membenci almarhum ayahnya. Kamu tahu, dia bekerja untuk melunasi hutang-hutang ayahnya yang digunakan oleh istri kedua dan anaknya."

***

BAB 55 DAN 56 ADA DI KARYAKARSA YA. 

AKUN : Sabrinawd (jangan lupa difollow ya)

Link : https://karyakarsa.com/Sabwd/boss-and-secretary-bab-55-56

Boss and Secretary (Adult 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang