(04)

59 1 0
                                    

Amara Diana Kim

Aku bahkan tidak tahu harus menggunakan pakaian apa saat ini. Sudah tiga puluh menit aku mengacak isi lemariku namun belum menjatuhkan pilihan akan menggunakan pakaian yang mana.

Usai kelas sore tadi, Carly mengajakku untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya. Aku tidak tega jika harus terus menolak ajakannya.

"Apakah ini cocok untukku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah ini cocok untukku?"

Aku memperlihatkan Carly dress biru lima centi di atas lutut dengan lengan sampai siku yang menurutku sudah bagus untuk digunakan ke pesta ulang tahun.

"Apakah ini cocok?" tanyaku lagi, meminta pendapatnya.

"Apa kau tidak takut kepanasan?" Carly menanggapi pakaian yang aku tanyakan, sepertinya aku tidak takut mengingat cuaca juga tidak terlalu panas dan cenderung dingin saat malam. Namun Carly terlihat kurang setuju.

"Apakah tidak ada pakaianmu yang sedikit terbuka? Kau akan menyesal menggunakan itu, sungguh, kau akan kepanasan" Sambungnya lagi. Kini dia sudah berdiri di sebelahku. Melihatku yang sedang mencoba baju dari pantulan cermin besar di depanku. Menurutku ini sudah cukup terbuka dengan model atasnya yang memperlihatkan tulang selangka dan leherku.

"Tidak, Carly. Jangan mengaturku. Aku ingin berpakaian seperti yang biasa aku lakukan"

Carly mengangguk, "Okay" lantas melanjutkan aktifitasnya merias wajahnya.

***

Dentuman musik terdengar memenuhi ruangan, sedikit memakakan telinga untuk orang-orang introvert sepertiku.
Ternyata, suasana pestanya seperti ekspektasiku. Sesuai dengan yang sudah aku tonton di film-film barat sebelumnya. Walaupun judulnya pesta ulang tahun, tapi aku sama sekali tidak menemukan kue disini. Bahkan orang yang ulang tahun-pun tidak aku ketahui bagaimana rupa dan bentuknya.

"Hay guys! Ini Diana"
Carly memperkenalkanku kepada teman-temannya. Aku hanya tersenyum kikuk, memperhatikan satu persatu teman-teman Carly yang berjumlah lima orang di tempat itu. Ada tiga orang pria dan dua orang wanita. aku memperkenalkan diri satu persatu kepada mereka yang saat ini sudah aku ketahui bahwa pria yang memakai baju hitam itu adalah Benneth, yang berambut merah itu adalah Jack, dan yang duduk di sebelah Carly adalah Edward. Dua wanita lainnya yang saat ini baru aku ketahui adalah seorang yang kembar tapi tidak identik bernama Jesica dan Jane.

Saat menjelajahi pandangan ke setiap sudut ruangan, suasananya benar-benar tabu di mataku. Jika Ayahku tahu aku pergi ke tempat seperti ini, mungkin dia akan memberiku kuliah tujuh menit agar sadar bahwa tempat-tempat seperti ini tidak memiliki mandaat sama sekali.
Semua orang berpakaian sangat terbuka, beberapa wanita terlihat tidak menggunakan bra dan memakai pakaian ketat.
Mereka bahkan tidak menyayangi dada mereka sendiri, pikirku.

TRAPPED IN THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang