(20)

22 2 0
                                    

Amara Diana Kim

"Jangan bercanda, Carly. Jangan mengarang cerita hanya untuk menjauhkanku dengan Nathan"

Aku tidak percaya ucapan Carly sama sekali. Itu benar-benar diluar nalarku. Gagasan itu tidak akan pernah diterima akal sehatku.

Namun aku teringat kembali pada malam itu. Malam Nathan bergetar dalam tidurnya, meringis dan meringkuk dipelukanku. Semua potongan puzzel itu terasa masuk akal jika disatukan.

Aku menggeleng tidak percaya, "Tidak mungkin" kataku berusaha meyakinkan diriku.

"Stop. Masalahnya bukan disana, Anna!" Carly menahan tubuhku agar tidah berdiri,

"Dengarkan aku sampai selesai" ucapnya.

"Aku tahu kau akan memberikan respon seperti ini. Sebelum menceritakan ini, aku sudah berpikir panjang. Selama kau dekat dengan Nathan, kau akan selalu dalam bahaya, Diana-"
"Musuh Nathan dimana-mana, dia memang cerdas dan pintar, tapi dia bukan pria biasa yang bisa kau kencani seenaknya, Ann" Carly menghela nafas gusar,
"Kau tahu? mengapa dia memilih untuk tinggal di Oxford daripada di London?"

Aku masih menatap lurus ke wajahnya, menggigit bibirku. Gugup karena segala yang diucapkan oleh Carly benar-benar memacu adrenalinku.

"Dia tersangka pembunuhan pacarnya, empat tahun lalu." kata Carly kali ini membuat mulutku terjatuh. aku bisa merasakan desiran darahku yang mengalir deras memompa jantungku. Aku ingin mengeluarkan suara namun tenggorokanku tercekat,

"Dia menjadi tersangka pembunuhan kekasihnya, tapi berhasil dibebaskan karena tidak banyak bukti yang didapatkan. Semua orang berasumsi bahwa dia pelaku pembunuhan itu, tapi tidak pernah berhasil dibuktikan karena mayat kekasihnya tidak pernah ditemukan" ujar Carly membuatku bergidik. Nathan tidak mungkin membunuh kekasihnya, dia bukan orang jahat.
Tunggu, kenapa aku sangat yakin dengan pikiranku? aku bahkan tidak mengenal Nathan sejauh itu. Pria itu misterius, tidak mudah ditebak. Lalu kenapa aku menyangkal semua keburukannya seolah aku mengenalnya dengan sangat baik?

"Siapa yang memberitahumu semua itu, Carl?"

"Edward"

"Kenapa Edward menceritakanmu hal serahasia itu? aku yakin tidak ada yang mengetahuinya disini selain dia"

Carly mengangguk, "Benar. Aku dan Edward sudah sangat dekat dan tidak ada rahasia diantara kami. Entah kau percaya atau tidak, tapi memang begitu faktanya, Anna-"
"Aku melarangmu bersama Nathan karena dia adalah tersangka pembunuhan. Dia pembuat onar karena tidak bisa mengontrol emosinya. Selain itu, dia meniduri semua wanita secara random yang datang kepadanya. Kau masih mau dengan pria seperti itu? Tolong Anna, kau sangat berharga. Kau berhak mendapatkan yang lebih baik darinya"

"Carl, bukannya aku tidak mempercayai ucapanmu, Tapi aku juga butuh mendengar semua ini dari Nathan. Jika Nathan memang benar-benar pelakunya, aku akan menjauhinya." kataku akhirnya. Carly menghembuskan nafas gelisah
"Aku menyayangimu, Anna. Aku takut terjadi sesuatu denganmu jika kau terlalu jauh berhubungan dengannya"

Aku menggeleng, menggenggam tangannya bertujuan untuk memberikannya ketenangan "Jangan khawatir. Aku bisa mengatasinya" kataku meyakinkannya.

Carly mengangguk, "Baiklah, beritahu aku jika dia menyakitimu" katanya, "Aku akan robek mulutnya" lanjutnya yang membuat kami berdua terkekeh.

Entah ini sebuah fitnah atau fakta, aku tetap butuh konfirmasi dari Nathan untuk mengetahui kebenarannya. Tapi bagaimana caranya? aku tidak mungkin tiba-tiba mendatanginya lalu bertanya "Hai Nath. Kau membunuh mantan kekasihmu?"
Tidak mungkin seperti itu, bukan? aku akan terlihat seperti orang tolol jika melakukannya secara gamblang.
Tapi malam itu, Nathan terlihat ketakutan dan mengatakan bahwa dia tidak pernah melakukannya. Apakah dia bermimpi tentang kejadian ini? Apakah dia mengalami trauma yang berat? Mungkin semua bukti yang menjurus kepadanya adalah sebuah kebetulan sehingga membuatnya menjadi tersangka. Tapi bagaiman jika dia benar-benar pelakunya? Lalu siapa mantan kekasihnya?

TRAPPED IN THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang