(25)

16 3 0
                                    

Nathan

---

Aku mengambil saring tinju lantas memakainya dan memasuki ring tinju, di mana Nick
sudah menunggu disana. Tempat ini selalu menjadi tempat yang sempurna untuk melepaskan tekanan dan mencoba merapikan pikiranku yang kacau. Kami berdua memiliki kebiasaan untuk melatih diri kami sendiri, sejak beberapa tahun yang lalu. Perubahan signifikan pada tubuhku berawal karena Nick yang selalu mengajakku olahraga di gym. Kemudian beralih mencoba tinju yang mengantar kami ke masa ini. Sesekali Nick mengikuti kompetisi lokal dan memenangkannya.

Nicholas dan aku mulai bergerak di dalam ring, melepaskan pukulan yang terukur satu sama lain. Pelatihan seperti ini tidak hanya tentang fisik; ini tentang mengendalikan emosi dan perasaan yang merayap dalam pikiranku.

"Bagaimana dengan Diana?" tanya Nicholas sambil menghindari pukulanku.

Aku menghentikan serangan sejenak dan menatap sahabatku. "Aku tidak yakin, Nick. Semuanya semakin rumit."
Aku terpikirkan akan sikapku beberapa minggu ini kepada Diana. Setelah kejadian di rumah hutan, aku mulai jarang mencarinya dan menghubunginya. Sesekali mengajaknya bertemu untuk berbincang ringan di cafe dekat kampusnya. Aku merasa hubunganku dengan Diana semakin merenggang.

Aku dan Nick melanjutkan latihan kami, saling berpindah tempat dan bermain-main dengan taktik. "Kau tahu, Nathan, aku harus berbicara denganmu mengenai Torres," kata Nicholas.

Torres, nama yang menggelitik di pikiranku. KedekatanDiana denganku telah diketahui olehnya. "Ada informasi apa lagi?" tanyaku sambil melanjutkan serangan.

Nicholas menghindari pukulanku dengan gesit. "Torres semakin menjadi-jadi menguntit Diana, Nath. Aku hanya bisa memantaunya dari jauh dan memastikan Diana aman. Gagasannya yang selalu berpikir kau pembunuh adiknya masih dia pegang kuat. Kau tetap bersalah atas hilangnya Narra di matanya"

Pukulanku terhenti, dan aku melihat Nicholas dengan tatapan terkejut. "Aku tidak bersalah, Nick. Aku sudah membuktikannya dalam pengadilan. Aku tidak terbukti membunuh Narra dan mayat Narra bahkan tidak ada sampai saat ini. Aku terbukti tidak berhubungan dengan menghilangnya Narra."

Nicholas mengangguk setuju. "Aku tahu itu, Nathan. Tapi bagi Torres, kau tetap adalah orang yang selalu dia curigai. Dia yakin kau tahu sesuatu yang belum terungkap."

Aku merasa kebingungan. Hubunganku dengan Diana telah rumit sejak lama, dan kehadiran Torres membuatnya semakin rumit. Kelakuan Torres juga merupakan salah satu sebab hubunganku dengan diana menjadi berjarak.

"Kenapa kau dan Diana akhir-akhir ini semakin renggang?" tanya Nicholas dengan penuh perhatian. Entah darimana dia mengetahui hal itu,

Aku menghela nafas dalam-dalam. "Aku ingin membuat Torres berhenti mengganggu Diana, Nick. Dia tidak mau aku menjalani hidup dengan baik setelah hilangnya Narra. Dia tidak suka posisi adiknya di gantikan, dan itulah yang membuatnya terus mengikuti Diana. Aku merasa seperti aku harus membuatnya berpikir bahwa hubunganku dan Diana sudah berakhir."

Nicholas mengangguk paham. "Aku tahu kau melakukannya untuk melindungi Diana, Nathan. Tapi apakah kau benar-benar yakin ini adalah solusi terbaik?"

Aku tidak punya jawaban pasti. Semuanya semakin rumit, dan aku merasa sepertinya aku berjalan di atas kawat tipis, mencoba menjaga semua orang yang aku cintai agar tetap aman.

"Entahlah, aku masih bingung. Ini benar-benar diluar perkiraanku. Aku tidak tahu bahwa berhubungan dengan Diana akan menjadi serumit ini"

Kami melanjutkan latihan dengan lebih banyak pukulan, tetapi dalam pikiranku, pertimbangan-pertimbangan itu terus berputar. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku tahu bahwa aku harus menjaga Diana dan menjauhkannya dari bahaya. Yang terpenting, aku harus menemukan cara untuk membersihkan namaku dan membuktikan bahwa aku tidak bersalah atas hilangnya Narra.

TRAPPED IN THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang