"Kamu bangkrut? Lupa alamat apartemenmu? Atau lupa jalan ke rumah Mama?"
Berondongan pertanyaan itu diabaikan Jagad. Lelaki itu melengos, melewati kakaknya di ambang pintu, lalu menuju ruang tengah. Jagad menghempas tubuh ke sofa, embusan napasnya terasa kasar dan berat.
"Jangan berisik. Aku tidak mau mendengar kamu menangis di kamar Dayita."
Melirik penuh ejekan pada adiknya, Janu berlalu menuju kamar. Ia sadar tak ada guna mengusir Jagad. Ia tahu, alasan kenapa lelaki itu ke sini pasti karena rindu gadis itu.
Ditinggal sendirian di sana, Jagad menatapi dinding dengan sorot kosong. Wajahnya lelah karena sudah beberapa hari lembur di kantor. Harusnya malam ini bisa langsung pulang dan tidur. Namun, rasa rindu yang bercokol membuat dadanya tak nyaman.
Datang ke apartemen Janu ia harap bisa sedikit mengurangi rasa rindu itu. Di sini, banyak kenangan ia dan si gadis. Gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu di sini daripada rumah Mama.
Setahun sudah lewat. Jagad kira ia tak akan sanggup melewati hari-hari tanpa mendengar rengekan manja, aduan perihal kelakuan Janu dan tawa manis yang selalu gadis itu perdengarkan. Namun, ternyata salah.
Jagad tahan. Ia kuat menghalau semua badai yang Dayita tinggalkan. Perasaan sedih, kehilangan, dan juga rindu.
Malam ini, rindu itu kembali menggebu. Bahkan setelah mengenang semua hal yang pernah ia lakukan di apartemen ini bersama Dayita, Jagad masih belum puas.
Lelaki itu memindahkan kepala ke lengan sofa. Dikeluarkan ponsel dari saku, lalu membuka instagram. Pria itu mencari profil adiknya.
Ibu jarinya menggulir layar beberapa kali sampai akhirnya melihat sebuah foto yang dicari. Senyum perih tersungging di bibir. Sorot matanya makin sendu. Dipandanginya gambar di layar dengan air muka mendung.
Ia teringat cerita Jaris soal foto itu. Katanya, si adik mengajak Dayita untuk jalan-jalan dengan motor. Sengaja Jaris mengendarai kuda besinya dengan kecepatan tinggi. Alhasil, Dayita berteriak beberapa kali, ribut memukuli lengan Jaris, lalu kaki gadis itu gemetar usai mereka berhenti di toko kelontong.Jagad ingat kalau malam harinya setelah mengantar Dayita tidur, ia menegur Jaris agar tak berbuat hal demikian lagi. Jagad takut Dayita bisa kena serangan jantung atau bahkan pingsan.
Puas memandangi foto itu, si lelaki beralih ke beranda Instagram miliknya sendiri. Menggulir satu kali, lalu menemukan beberapa foto DayIta di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dayita
RomanceKabur dari rumah, Dayita menumpang, lalu merecoki hidup tiga bersaudara. Janu, Jagad dan Jaris dianggap Dayita sebagai malaikat yang dikirim untuk sedikit mengobati hati. Tiga pria itu menolongnya tanpa pamrih. Namun, tak Dayita duga ia akan menget...