3. Ide Angga

1.5K 165 29
                                    

Pagi ini Dipo dibangunkan dengan suara kokokan ayam yang sebelumnya tak pernah dia dengar jika berada di kota,

Sungguh suara ayam akan menjadi favorit seseorang yang serius seperti Dipo, dia membuka matanya pelan karena terusik terus oleh kokokan ayam,

Dan setelah di lihat sekeliling rupanya matahari sudah naik memperlihatkan kecantikannya yang menebar kehangatan setelah malam menghilang,

"Astaga sudah pagi saja" gumam nya dengan suara khas bangun tidur, Dipo mengucek matanya dan melihat ponselnya, rupanya ada beberapa notifikasi masuk dari saudara kembarnya, dan ada beberapa chat darinya

Twin Brother
"Ada apa sister tampan kemarin teleponin Abang, gak sempat keangkat Abang lagi nanggung 😁😁"

"Oh yah kata mama lu lagi di rumah calon istri gue yang buta itu yah? Ngapain sih lu kesono biarin aja sih mau gimana juga tau terima aja"

"Oh yah semalam Abang abis ditemenin cewek orang bandung cakep asli geulis 🤣😂, dah yah abang mau bobo jangan ganggu kalau mau telpon nanti sorean bye Ade tampan abang 😘😘😘😘"

"Sialan.... masih aja begini kelakuan" gerutu Dipo setelah membaca pesan dari saudara kembarnya,

Lalu dia menaruh kembali ponselnya dia berdiri tergopoh menghampiri jendela, kemudian dia membuka gorden dah jendela tersebut agar angin pagi hari masuk,

Deg...

Sungguh tak disangka rupanya tepat di depan jendela terlihat Letta sedang memunggunginya dia asik sendiri sambil bersenandung dia menyirami tumbuhan cantik,

Dipo memperhatikan saja gerak gerik Letta yang terus menyirami bunga tersebut bahkan sempat mengajak bicara bunga bunganya,

"Kamu sudah bangun mas?"

"What teh fuck... kenapa dia tau gue lagi merhatiin" batin Dipo kaget

"Jangan kaget mas, aku tau kamu buka jendela, kamu ingat obrolan kita semalam kan kalau penciuman dan indra pendengaranku sangat tajam" ucapnya tanpa melihat ke Dipo masih tetap sambil menyirami bunga,

"Ah iya, kenapa kamu gak bangunkan saya?"

"Sudah mas...tapi kayaknya kamu kecapean makanya aku biarkan kamu tidur sampai puas"

"Hmmmm...."

"Mas mandi yah... aku udah siapin air hangat buat mas..." dia akan beranjak masuk,

"Tunggu kamu lanjutin saja menyiramnya biar saya langsung mandi, terima kasih sebelumnya"

"Sama sama mas"

"Ya udah saya mandi dulu" ucap Dipo buru buru saja dan di angguki oleh Letta, dia mandi di kamar mandi umum karena kamar tamu tak memiliki kamar mandi di dalam,

Karena Dipo tak membawa baju ganti mengingat memang semalam tak berniat untuk menginap maka dia di pinjami kaos milik om nya,

Kaos polos warna hitam lengkap sarung saja, karena pakaian semalam di cuci oleh Letta agar agak siangan sudah kering dan bisa di pakai kembali,

Mau tak mau dia memakai kaos tersebut dan kain sarung nya,

"Duh makin kaya Abah Abah abis di sunat gue shit.." ceplosnya ketika bercermin melihat dirinya berpakaian seperti itu, untung dada Dipo kecil dan bidang karena olahraga nya,

Ditambah memakai breast flatter perata dada semakin tak nampak payudaranya, memang dia dianugrahi dada rata saja sama yang maha kuasa,

Dipo mengikat rambutnya separuh dan separuhnya lagi terurai dia baru keluar kamar,

Teman hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang