19. Mas Dipo sakit, Aletta nangis

1.9K 156 35
                                    

Setelah menerima kucuran dana dari Aletta Dipo langsung saja dua hari setelahnya bergegas kantornya, dan segera memberikan uang tersebut untuk dikelola dan membayarkan tunggakan kepada para pekerja dan lain sebagainnya,

Tuan Haque dia juga sudah agak lega dan tenang satu persatu masalahnya teratasi, kini bagaimana caranya untuk menjad lebih berkembang kembali perusahannya,

"Makasih banget nak kamu memang sangat bisa diandalkan," ucap papa Haque Dipo tersenyum ketika dirangkul dan di peluk oleh papanya,

"Andai keluarga Chedid tahu kamu cewek, atau minimal istrimu tau kalau kamu cewek, mungkin kamu gak akan musti menyamar begini, papa tahu kamu pasti kesulitan dan tersiksa kan" Dipo diam saja karena memang benar sekali sangat sulit di posisi Dipo ini,

Meskipun papa Haque terkesannya selalu mementingkan uang, tapi pada dasarnya dia peka juga terhadap perasaan anak gadisnya,

"It's oke pah sampe detik ini saya bisa handle Aletta"

"Terima kasih bilang sama istrimu itu dari papa," Dipo mengangguk, kemudian mereka melanjutkan perbincangannya di ruangan tersebut

Sementara di lain tempat,

Pernikahan Aletta sudah sampai menginjak ke 6 bulanan, dan mereka sudah tinggal dirumah sederhana itu beberapa bulan kebelakang juga,

Rencananya kali ini rumah akan dikunjungi adik adik Aletta yakni Alanis dan Alana serta tunangannya,

Dia kangen dengan kakak sulungnya, namun Aletta baru menyambut Alana serta pacarnya, sementara si Alanis dia sedang di rumah sakit dulu menjenguk teman sekolahnya yang sakit cacar, emang dia dari pagi bolos sih malah nemenin temennya sedang sakit,

Sementara dia waktu dan jam yang sama, Angga dan istrinya Nanda mereka sedang di rumah sakit bagian kandungan mereka sedang mengantri untuk mengecek kandungan setiap bulannya,

Kebetulan sudah sangat membuncit sekali perut Nanda karena sudah memasuki 7 bulan kandungannya, si Angga duduk sebelahan dengan Nanda,

"Gak usah liat liat cewek hamil lainnya apih" kesal Nanda mencubit lengan Angga yang sedari tadi ngelirik sana sini, tabiat Angga memang jahil sekaligus bebal,

"Iish amih..apih kan punya mata ya pasti celingak celinguk dong sayang, jangan mayah mayah muyu yah amih nya Dede" Angga paling bisa merayu sambil mengusap perut buncit Nanda,

"Idih anak apih nendang hihi..."

"Itu tandanya si Dede ngasih tau jangan genit sama orang" bisiknya,

"Hihi iya iya amih Nanan "

"Issh itu bukannya mas Dipo, sama siapa loh loh di tempat dokter kandungan, aduh jangan jangan" ini Alanis melihat ketika dia sedang melewati koridor yang tak sengaja melirik ke tempat tunggu pasien kandungan,

"Aduh ceweknya hamil lagi" Alanis mevideokan pas ketika Angga masuk bersama Nanda dipanggil oleh suster untuk masuk,

"Iiish kurang ajar berani beraninya dia sama cewek lain mana lagi hamil lagi" kemudian Alanis langsung pergi saja ke kamar temannya lagi sepertinya nanti kalau ketemu akan membuat perhitungan kepada mas iparnya kalau dirumah.

Beberapa saat kemudian

Disepanjang jalan Alanis diam dan menahan kesal dia akan buat perhitungan kepada iparnya itu, sesuai ancamannya selama ini kalau menyakiti kakanya akan berhadapan dengannya,

Dimana setau Alanis kakanya tak hamil hamil padahal tak pakai KB atau kontrasepsi lainnya, katanya Dipo menolak untuk tak memilki anak dulu karena Aletta masih belum bisa melihat, alasannya Aletta belum ada donor jadi santai dulu,

Teman hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang