Saat aku sedang menikmati kelapa yang Hyuna dengan ramah memberikan sedotan, Myeongwoo tiba. Tapi serius, rasa apa ini? Kue dengan bahan kelapa itu enak, tapi airnya.... Rasanya sulit dimengerti.
"Myeongwoo-ya~"
Aku menyapanya dengan senyuman. Kalau menyambut dengan wajah ceria, orang cenderung sulit marah, kan? Myeongwoo meletakkan kotak berisi minuman yang di bawanya ke atas meja.
"Sudah kubilang aku baik-baik saja, kenapa repot-repot membawa bingkisan?"
"Bagaimana aku bisa datang dengan tangan kosong? Bagaimana keadaan mu?"
"Aku sungguh baik-baik saja! Serius. Tidak ada yang salah dan aku akan keluar besok."
Aku berulang kali menekankan bahwa aku sekarang baik-baik saja. Luka di punggung itu hanyalah kecelakaan kecil, dan aku akan bilang kalau menggunakan ramuan atau skill penyembuhan malah bisa memperburuknya, jadi luka itu dibiarkan. Tentang Ukiran Mana di tubuhku, mungkin lebih baik kubilang itu bermanfaat.
"Maaf menelepon mu saat kau sedang sibuk."
"Kapan pun kamu memanggil, aku pasti datang. Tapi... kalau bisa, jangan di rumah sakit."
Ucapan itu disertai senyuman, tapi nadanya menyiratkan sesuatu yang dalam. Tepat saat itu, Eunhye melompat keluar dan langsung terbang ke arah Myeongwoo, mulai berkicau dengan penuh keluhan.
"...Kau mengerti apa yang dikatakannya?"
"Tidak. Tapi aku bisa menebak bahwa kamu pasti membuat masalah lagi."
"Itu...ya! Itu karena Eunhye bertengkar dengan Irin!"
"Irin? Elemental api itu?"
Aku buru-buru mengangguk.
"Ah, iya, mereka berdua sering bertengkar. Sejujurnya, sejak awal mereka tidak pernah rukun. Eunhye selalu menyebut Irin kadal jahat."
"Benarkah? Kenapa? Tapi dia tampaknya tidak bermasalah dengan Ismual?"
"Irin sepertinya sedikit berbeda dengan Ismual. Dia lembut."
"Tidak terlalu. Dia juga cukup sering mengeluh. Mungkin karena faktor usia. Selain itu, bagi Ismual, aku adalah tuannya yang kedua."
"Pemilik pertama adalah Shalos, kan? Apa kau pernah mendengar sesuatu tentangnya?"
Seorang Transenden yang menciptakan ruang khusus bernama Gorden Forge dan bahkan memasukkannya sebagai hadiah skill... Dia pasti bukan orang biasa.
"Aku sering mendengar tentang hal-hal yang pernah dibuatnya. Dia bahkan tahu tentang Sword of the Eroding Dominator"
"Apa? Sungguh? Apa yang dia katakan?"
"Katanya yang membuat pedang itu adalah yang terbaik. Bahkan Ismual, yang biasanya suka memuja Master dalam setiap kata-katanya, mengakuinya. Itu membuatku berpikir orang itu pasti luar biasa. Jadi, soal Batu Sihir SSS yang kamu berikan terakhir kali, apa kamu benar-benar akan membuatnya jadi pedang?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Kamu ingin memberikannya kepada adikmu, kan? Tapi karena sudah ada Sword Domintaor, kupikir akan lebih baik jika kamu membuat sesuatu yang lain"
Tidak ada salahnya memiliki pedang SS-Class lagi, tapi setelah mendengar kata-kata Myeongwoo, aku jadi memikirkannya. Untuk saat ini, pedang itu hanya akan digunakan sebagai senjata cadangan saja. Meskipun Yoohyun bisa menggunakan dua pedang, tapi menggunakan satu tangan untuk mengendalikan api lebih efektif daripada memegang dua pedang SS sekaligus.
"Apa aku bisa mengubahnya ke yang lain sekarang?"
"Ini waktu yang tepat karena peleburan akan segera berakhir. Aku sengaja meluangkan waktu lebih banyak untuk memastikan hasilnya benar-benar di atas SS."
![](https://img.wattpad.com/cover/310119357-288-k702050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SCTI 👍
Fantasy__Novel Terjemahan__ Dia mundur ke masa lalu dengan gelarnya, Pengasuh Sempurna. "Oke kali ini, mari kita tenang dan urus yang berbakat saja." Dia berpikir begitu. Tapi para S-Class bertingkah agak aneh. . . . . . Bab 201-