"Kita mau pergi ke dungeon?"
"Ya. Ke Peringkatnya E. Sebenarnya Dungeon bukan tujuan sebenarnya, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."
Yerim mengerutkan alisnya dan menatapku curiga.
"...Sampai harus pergi ke dungeon?"
"Yah, ini semacam rahasia yang selama ini aku sembunyikan. Aku sudah memberitahu Yoohyun dulu"
Sepertinya dia khawatir dengan alasan yang salah, jadi saat aku menjelaskannya padanya, ekspresinya kembali cerah.
"Baiklah! Jadi hanya kita berdua yang pergi?"
"Aku tetap akan membawa Peace untuk berjaga-jaga, tapi ya, hanya kita berdua."
"Ajushi yakin tidak akan terjadi sesuatu lagi saat di sana?"
"Sekarang tidak ada yang perlu di khawatirkan."
Apa yang bisa terjadi jika kontak sederhana sekalipun diblokir? Yerim menjadi bersemangat mendengar kata-kataku dan mengeluarkan kunci mobilnya. Aku juga... ingin punya SIM...
**
Dungeon Peringkat E yang aku pesan untuk di taklukkan terletak di Gangnam. Karena tingkatannya rendah, hanya gedung biasa yang dibangun dan pemandangan sekitarnya tetap tidak berubah. Segera setelah kami memasuki gedung dungeon, Yerim mengeluarkan ponselnya dan menelepon.
"Aku akan berkencan berdua dengan ajushi!"
= Apa? Kau ada di mana sekara-!
... Bukankah itu suara Yoohyun? Yerim menutup telepon bahkan tanpa mendengarkan jawabannya, lalu mematikan ponselnya dan menyeringai puas.
"Ini bukan kencan"
"Eeh, kenapa tidak? Kalau kita berdua keluar untuk bermain, itu kencan. Dulu, saat aku kecil, ayah dan ibuku seperti itu. Setiap di ajak jalan-jalan dan ditelpon ayahku, aku bilang 'Aku pergi kencan dengan ibu!' begitu"
Yerim tidak banyak bicara tentang orang tuanya. Mungkinkah sekarang dia sudah menjadi lebih nyaman?
"Oke, ayo cepat masuk sebelum Yoohyun datang!"
"Oke~!"
Setelah meletakkan ponsel Yerim dan ponselku serta ponsel Peace di loker, kami pun masuk ke dalam dungeon. Pemandangan yang menyambut kami adalah ladang musim gugur. Aku bisa melihat banyak bunga mirip kosmos bermekaran.
"Cuacanya bagus di sini."
"Monster-monster nya juga cantik."
"Kalau begitu rasanya sayang untuk membasmi mereka."
"Ku pikir tak begitu."
Peace melompat turun dari pelukanku dan langsung memperbesar tubuhnya. Tidak lama saat kami berjalan, monster-monster mulai bermunculan di antara bunga-bunga. Mereka berbentuk bola cahaya sebesar kepalan tangan dengan sayap transparan yang berkilauan, itu mirip dengan kunang-kunang raksasa. Puluhan titik cahaya itu beterbangan, menghiasi udara seperti peri kecil.
"Wow, itu monster?"
"Kelihatannya tidak berbahaya, tapi semua cahaya itu sebenarnya adalah racun. Jika diserang, mereka akan meledak dan menyebarkan gas beracun. Untuk ukuran E-Class, mereka cukup merepotkan bagi Hunter pemula."
Bagi Yerim, mungkin itu hanya kumpulan kelap-kelip yang indah. Yerim, yang mengenakan gelang tahan racun, melambaikan satu tangannya dengan ringan tanpa mengeluarkan tombaknya. Tetesan air terbentuk di udara dan berubah menjadi puluhan paku es tipis yang segera melesat terbang ke arah para monster.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SCTI 👍
Fantasy__Novel Terjemahan__ Dia mundur ke masa lalu dengan gelarnya, Pengasuh Sempurna. "Oke kali ini, mari kita tenang dan urus yang berbakat saja." Dia berpikir begitu. Tapi para S-Class bertingkah agak aneh. . . . . . Bab 201-