10. Elang Sialan

140 3 0
                                    

Sesampainya di apartemen Elang, Meghan langsung merebahkan dirinya pada ranjang, perjalanan dari rumah oma ke apartemen memakan waktu hingga tiga jam jika menggunakan pesawat

"Untung aja tadi dibekalin oma makanan, kalo enggak males banget harus capek-capek masak lagi" gumamnya pelan sembari mengutak atik ponsel mengabari oma Nayna dan tante Valen bahwa ia sudah tiba dengan selamat

Tak ingin berlama-lama rebahan seperti gadis pemalas beban keluarga, Meghan memutuskan mandi dan bersiap makan malam

Selesai dengan ritual mandinya, kini ia tengah mematut diri didepan cermin, hanya memakai lipbalm perisa strawberry dengan gaun tidur tipis putih gading berbahan satin, karna rencananya setelah makan ia akan langsung tidur

"Duh laper banget" tangannya dengan cekatan memindah lauk pauk juga sayuran kedalam wadah, tak lupa nasi putih yang juga ia bawa dari rumah oma, warga Indonesia mana yang tidak makan nasi?

Semua sudah terhidang dengan rapi, ada rendang daging sapi kesukaannya, sup kimlo, tuna sambal bakar, udang telur asin, cumi lada hitam, dan juga sambal matah, tidak diragukan lagi jika oma yang memasak, bisa dipastikan akan membuat perut buncit karna kolesterol yang terbungkus nikmat untuk disantap

"Wah enak nih.." suara yang sudah Meghan hafal diluar kepala, masakan oma terlalu nikmat sampai Meghan tak sadar seseorang sudah masuk ikut bergabung dimeja makan

"Dah balik? tumben?" tanya Meghan sembari mengulurkan satu piring kosong pada Elang

"Tadinya mau balik bentar ngambil baju ganti, rencana mau nginep di resort, eh malah ternyata lo udah balik, mana balik-balik udah terhidang banyak makanan enak lagi, kan sayang kalo dilewatin gitu aja" Meghan mendengus, tak ayal mengambilkan nasi juga untuk pria berlesung pipi itu

"Trus sekarang ngga jadi nginep sana? kenapa?" tanya nya lagi

"Ya kan lo udah balik, jadi gue ada temennya" jawabnya santai sembari menyendokkan nasi ke mulutnya

"Kayak ngga pernah sendirian aja lo" dengus Meghan, kini ia menambahkan cumi lada hitam pada piring Elang

"Gue udah terbiasa sama kehadiran lo disini Gan, jadi kalo lo ngga ada rasanya ngga enak banget" affah iyyah?

"Cih bo'ong banget, paling lo bawa cewek lo kesini buat uh ah uh ah"

"Seriusan lo mikir gitu Gan? padahal terakhir kali gue ngewe sama lo, bahkan tahi lalat kecil dibokong lo masih terbayang-bayang sampe sekarang, ah bukan cuma dibokong, bahkan semua tubuh lo, termasuk tato inisial mantan lo di tulang belakang lo juga deh" wajah Meghan seketika memerah menjalar sampai ke telinga

"Sialan!" umpatnya, langsung membuang pandangan

Pletak

"Mulutnya ya! lagi didepan rejeki juga" Meghan meringis mendapatkan sentilan sayang dari Elang pada dahinya hingga memerah

"Sakit bird.. padahal lo juga ngomong jorok didepan rejeki"

"Bird? burung maksud lo? kok burung sih? maksud lo anu gue apa gimana?" tanyanya pura-pura bodoh

"Nama lo Elang kan? nah Elang kan burung, BURUNG ELANG" tekannya diakhir kalimat sambil mengarahkan sendok pada wajah Elang

Fucking SymbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang