"By the way kalo gue tinggal di apartemen lo, lo tinggal dimana dong?""Villa Justin yang di Kapuas Pallace kosong, gue bisa tinggal disana"
"Maaf ya gue jadi ngerepotin gini" Albert berdecak sebal sebab Meghan seakan tak enak hati merepotkannya, dan ia tidak suka rasa sungkan Meghan itu
"Diem Gan" menurut, Meghan menutup rapat mulutnya sampai keduanya tiba dikediaman Albert
Setibanya di unit Albert, pria itu langsung memberitahu apa saja yang bisa digunakan Meghan disana
"Ini kamar gue, sekarang lo bisa pake bebas mau sampe kapan, dikulkas ada bahan makanan yang bisa lo olah, ruang cuci ada di belakang, karna lo ngga ada bawa ganti, lo pake aja baju gue dilemari, dan ya__buat daleman dilaci paling bawah ada daleman punya Prisil, tenang aja masih baru kok"
"Prisil sering nginep sini Al?"
"Tiap berantem sama pacar-pacarnya"
"Oke deh, makasih lagi nih gue"
"Ck! lo ngga ada kata-kata lain selain makasih Gan? gumoh gue denger kata makasih mulu"
"Mau gue masakin ngga? belum sempet makan kan tadi?"
"Good idea"
Keduanya kini tengah berada di kitchen island dengan Meghan yang berkutat dengan masakannya, dan Albert? pria itu sibuk berkutat dengan laptopnya menyusun konsep untuk cafe barunya yang akan ia bangun beberapa minggu kedepan
"Gan?"
"Hm?"
"Jadi itu ya alesan lo jarang ikut kumpul keluarga?"
"Apa yang lo tau?"
"Kemaren pas di meja makan, tante sama om lo ngomongin beberapa hal tentang lo yang bikin gue hilang respect sama mereka"
Ekspresi Meghan tetap santai diiringi dengan senyuman
"Yang di omongin didepan lo tuh belum seberapa Al, tapi ya kalo dipikir-pikir gue jadi keinget dimeja makan itu ngga cuma ada lo, ada Justin, bu Sarah, pak Rangga, pak Dimas, tante Rosali, ck! keluarga gue emang paling the best kalo bikin gue malu""Gue salut sama lo Gan, jangan nyerah ya, gue tau lo kuat"
"Gue tau" jawabnya dengan bangga, membuat Albert berdecak memutar bola matanya malas
"PD lo ngga ada obat" dengan angkuh ia hanya mengibas-ngibaskan rambut panjangnya
"Baek-baek kutu lo masuk situ" Meghan langsung melotot tak terima
"Enak aja! gue ngga kutuan ya"
Albert hanya tersenyum, kembali pada pekerjaannya, membiarkan Meghan bersungut-sungut kesal
Beberapa menit menunggu kini masakan ala kadarnya sudah terhidang rapi
Hanya sepiring telur dadar, sambal goreng, dan sayur bening bayam+jagung
"Gue udah laper banget Al, jadi cuma masak yang simple doang"
"Harusnya sih enak ya? aromanya enak soalnya"
"Cobain"
Sesendok nasi beserta kawan-kawannya masuk ke mulut Albert, dan dari ekspresinya sudah tertebak kalau masakan Meghan tidak buruk
"Enak loh, selain bisa bikin aneka kue-kuean ternyata masakan lo juga OK"
"Bentar lagi terbang gue nih" Albert hanya berdecak kembali melanjutkan acara makannya
Sesekali Meghan mengamati Albert yang tampak begitu menikmati acara makannya. Didalam lubuk hati Meghan yang terdalam ia sangat amat menyayangkan penyimpangan seksual pada sahabatnya ini, menurutnya Albert terlalu sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Symbiosis
RomanceTerlibat hubungan saling menguntungkan yang awalnya dirasa Meghan akan baik-baik saja, hingga sampai dititik ia menyadari ia telah jatuh cinta pada partner sexnya yang sialnya masih mencintai seseorang pada masa lalunya Akankah wanita nyaris sempurn...