32. Memalukan Part 2

94 5 2
                                    

Benar, pria jangkung idaman mahasiswi kampus memang mendatangi table tempat Meghan dan kawan-kawan duduk

"Kenapa?" kalimat pertama yang keluar dari mulut berhawa segar milik Rangga

"Huh?" selalu dibalas pertanyaan

"Ck! Kenapa ngehindarin saya?"

"Eh bapak, ngga ko pak. Saya tidak merasa menghindari bapak" memaksakan senyum semanis mungkin

"Oh berarti saat kamu masuk kebawah kolong meja Bobi, itu kamu memang sengaja mau mesumin dia? benar begitu Izora?"

Karin, Prisil, dan Albert sampai membuang muka karna menahan tawa, tak ingin berlama-lama disituasi yang bukan urusan mereka, ketiganya pamit pergi ke pangkuan yang kuasa, ehh maksudnya ke kediaman masing-masing

"Huft.. Iya__iya saya ngindarin bapak"

"Bisa dijelaskan kenapa?" mendudukkan bokongnya pada kursi tepat disebelah Meghan, tak hanya perempuan itu yang melotot kaget, namun semua orang yang ada disana, semua manusia yang sedang bersantap ria dikantin fakultas psikologi itu menoleh ke arahnya

"Pak pleasee.. Bisa ngga gosah duduk disini? kita diliatin orang-orang ini" bisiknya dengan gigi bergemeletuk menahan geram

"Maunya dimana?"

"Ha?" Meghan sampai melongo dengan mulut membentuk O

"Saya tunggu dimobil, lewat dari 15 menit kamu ngga dateng saya seret" makin melotot kedua mata Meghan

"Biasa aja matanya" meniup wajah Meghan, sehingga aroma mint khas cowok dichat senin dibalas jum'at menguar segar seketika

Sesaat setelah kesadaran Meghan terkumpul, ia langsung segera menuju mobil Rangga, menyusul pria yang sudah menghilang setelah membuat jantung perempuan itu jumpalitan, sekaligus membuat kehebohan seisi kantin

"Baru mau saya susulin"

"Bapak kenapa sih?! terobsesi banget kayanya ama saya"

"Itu upil kamu bersihin dulu" lagi, ingin rasanya Meghan menyublim saja seperti kapur barus

"Seseorang tolong jorokin gue ke panci bakso malang, urat malu gue nyekek leher gue banget ini gakuatttt" teriak batin Meghan berapi-api

Tak ingin mempermalukan diri lebih jauh, secepat yang ia bisa membuka pintu mobil dengan grasak grusuk sehingga lagi ia mempermalukan diri sendiri saat dress yang ia gunakan terjepit ke celah pintu yang ia tutup dengan kencang, yang sialnya ia jatuh terduduk karna kain sialan itu tersangkut disana

Double kill!!

"Jadiin gue sate atau daging kurban buat idul adha aja udah, gapapa gue ditunggangin di sirotol mustakim nanti"

Tak dapat menahan tawa, detik itu juga tawa Rangga mengudara bahkan pria itu sampai memegangi perutnya sampai ada beberapa mahasiswi yang ikut menoleh ke arah Meghan yang sudah terjengkang dengan tidak estetik sama sekali

Namun bukan Meghan yang jadi pusat perhatian orang-orang, namun tawa indah nan renyah milik Rangga

Untuk pertama kalinya dalam sejarah dosen kulkas seribu pintu itu tertawa terbahak sampai terpingkal-pingkal begitu, biasanya jangankan tawa, untuk sebutir senyum pun sangat susah mereka dapatkan

"Sial, gue bener-bener sial, dosa apa dah gue gini banget, apa gue pura-pura pingsan aja ya?" gumamnya pelan

Disisa-sisa tawanya, Rangga membuka pintu mobilnya dengan robekan dress Meghan disana

Fucking SymbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang