Setelah mengantarkan surat resign ke Cempaka, kini Meghan tengah mengemasi barang-barangnya untuk ia bawa pindah ke apartemen Albert
Sempat terjadi suasana haru tadi saat di Cempaka, saat Meghan berpamitan pada satu persatu karyawan yang ada disana, termasuk dengan Cala and the genk, jelas Cala menerima pamit Meghan dengan tangan terbuka, ia juga tampak menangis sama seperti yang lainnya, mungkin karna terharu karna tak akan ada lagi yang akan menjadi saingannya
Ia tak perlu bersaing dalam bentuk apapun lagi pada orang yang ia anggap musuh terbesar itu
Ismail lah orang yang paling sedih saat Meghan berpamitan tadi. Ia yang paling dekat dengan Meghan, kebanyakan para karyawan lelaki yang murung karna bahan penyemangat mereka sudah resign, tidak ada lagi bahan cuci mata mereka
Meghan tersenyum haru saat mengingat-ingat itu, karna rupanya tak semua pegawai Cempaka membencinya
"Oke beres!" menepuk-nepuk kedua telapak tangannya, selesai mengepak semua barangnya kedalam koper dan satu tas besar miliknya, ia perhatikan ruangan tak seberapa besar yang ia tempati beberapa minggu ini
Hanya sebentar, karna lima hari lagi tepat sebulan ia tinggal disini, bahkan belum sampai sebulan ia sudah harus meninggalkan kamar penuh kenangan ini
"Semoga lo selalu bahagia ya Lang.. Meskipun ngga sama gue__gue harap hari-hari lo yang buruk terganti saat cinta lo udah balik" doanya dengan tulus
ceklek
Saat membuka pintu ia sempat mematung karna ada Elang yang berdiri tepat dihadapannya dengan tatapan kekecewaan
"Ini gaji lo" menyerahkan sebuah amplop
"Anggap aja itu uang konsumsi dan sewa tempat tinggal gue selama disini, gue juga kan belum sampe sebulan, gaji dari resort udah cukup buat gue" tak mendengar apa yang dikatakan Meghan, Elang langsung memasukkan amplop itu pada tote bag Meghan yang memang tidak ada ritsleting
"Thank's" setelah mengatakan itu ia langsung melangkah menuju pintu, namun langkahnya terhenti saat Elang bersuara
"Kenapa?" Meghan hanya diam menunggu kalimat berikutnya yang akan disampaikan Elang
"Kenapa lo setega itu sama Anye? kenapa lo sejahat itu sama kakak lo? kenapa lo ngga bisa terima dia? apa karna dia cuma anak angkat? apa karna dia lebih segalanya dibanding lo? ah atau memang karna karakter lo yang buruk?"
Meski terluka mendengar pertanyaan-pertanyaan Elang, Meghan sekuat tenaga membalikkan tubuhnya menghadap lelaki yang masih ia cintai
"Lo percaya gue sejahat itu Lang?" dari sekian banyak kalimat penjelasan, hanya pertanyaan singkat itu yang mampu terucap dari mulut Meghan
"Kenapa gue ngga harus percaya? jadi menurut lo Anye yang mengada-ngada dan memfitnah lo dengan keji gitu? lo segitu terobsesinya ingin mengalahkan Anye ya Gan?"
Tak menjawab, Meghan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan, tipu muslihat Anye begitu dahsyat. Dan Meghan akui itu
"Anggap aja gitu kalo lo mikir gitu, gue ngga masalah" selepas mengatakan itu Meghan berbalik kembali melanjutkan langkahnya
"Lo ngga akan pernah dapetin apa yang lo mau, lo ngga akan pernah menang dari Anye, lo dan hati busuk lo itu sampai kapanpun ngga bakal dapet kebahagiaan. Wajar aja sih anak-anak resort banyak yang ngga suka sama lo, ternyata lo sebusuk itu memang" lagi langkah Meghan berhenti
"Makasih Lang, makasih udah jadi bagian dari badai yang memporak-porandakan hidup gue, gue harap lo ngga akan nyesel suatu saat nanti saat kebenarannya terungkap. Sepandai-pandainya nyembunyiin bangkai bakal kecium juga kan? gue cuma berharap lo bisa terima dengan lapang dada saat hari itu tiba, karna saat hari itu tiba lo udah kehilangan gue sepenuhnya" setelah mengatakan itu Meghan langsung berlalu dari hadapan Elang dengan langkah tegap tak menoleh sedikitpun ke belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking Symbiosis
RomanceTerlibat hubungan saling menguntungkan yang awalnya dirasa Meghan akan baik-baik saja, hingga sampai dititik ia menyadari ia telah jatuh cinta pada partner sexnya yang sialnya masih mencintai seseorang pada masa lalunya Akankah wanita nyaris sempurn...