5. Pindah

152 4 0
                                    

Sejak kedatangannya lima belas menit lalu, Meghan hanya duduk disofa memandangi pemandangan kota dengan hamparan jutaan bintang diatasnya dari balkon apartemen Elang sambil menyesap hot chocolate yang dibuatkan pria itu

Beberapa menit menunggu kedatangan Elang, kini pria itu datang membawa selembar HVS beserta pena ditangannya

"Tulis aturan lo selama tinggal disini" ujarnya lalu meletakkan selembar kertas itu dimeja depan mereka

Seketika aroma manly dari shampo dan sabun yang pria itu gunakan saat mandi tadi menguar disetiap sisi balkon, Elang mendudukkan dirinya tepat disamping Meghan yang masih setia dengan sebuah mug ditangannya

"L-lo ngga bisa pake baju dulu apa sebelum nemuin gue?" tanyanya agak sedikit gugup, pasalnya Elang datang dengan keadaan Shirtless dengan bawahan training panjang hitam, tampak err... kan Meghan jadi sang__e ehh..

"Fyi gue ngga pernah pake baju kalo dirumah, gue harap lo mulai terbiasa dengan ini" Meghan langsung melotot menatap Elang dengan tatapan horor

pletak

"Biasa aja matanya!!"

"Sakit tauk!" Meghan meringis mengusap-usap jidatnya yang memerah karna sentilan Elang dikeningnya

"Yaudah sorry, sini mana liat" Meghan memajukan wajahnya memperlihatkan dahinya yang memerah, pasalnya Elang menyentilnya memang sedikit tidak santai

"Yiidih sirry sini mini liit!, terpaksa banget pake bilang 'yaudah'!" gumam Meghan bersungut kesal

Cup

"Nah abis ini sakitnya ilang" Elang menjauhkan wajahnya dari kening Meghan setelah menciumnya tepat pada area yang ia sentil tadi

"Lah kenapa merahnya malah menjalar jadi semuka gini?" godanya pada Meghan

"Apa sih Lang gak jelas banget! siniin penanya!" Meghan langsung menyambar pena ditangan Elang untuk menyamarkan salah tingkahnya

Meghan menatap kertas kosong itu tampak memikirkan sesuatu

"Ngga perlu beginian gue, gue bakal lakuin tugas gue sebagaimana mestinya yang biasa dikerjain ART pada umumnya. Gue ngga mau ada batasan jam main, kalo kerjaan gue beres berarti gue bebas mau balik jam berapapun yang gue mau, dan yang terakhir gue ngga suka urusan pribadi gue dicampuri, sebagai imbal balik gue juga gak bakal ganggu urusan pribadi lo"

"Itu doang?" tanya Elang mengangkat sebelah alisnya

"Oh satu lagi, gue mau gaji gue diatas lima juta, lo tau sendiri kebutuhan perkuliahan biayanya segede apa"

"Gampanglah itu, ntar gue lebihin, apalagi kalo kinerja lo bagus, gue ngga akan pelit kasih lo bonus tambahan"

"Good kalo gitu, sekarang aturan lo" Elang mengangguk kecil kemudian menyebutkan apa saja yang dia inginkan dalam perjanjian tidak tertulis ini

"Gue ngga mau lo bawa temen apalagi pacar kesini, ada atau ngga ada gue__lo ngga boleh terima tamu pribadi lo disini, kalo emang mau ketemuan lo bisa cari tempat diluar. Gue ngga mau orang-orang tau kalo lo tinggal bareng gue apalagi anak-anak resort, kecuali keluarga gue terutama nyokap, karna biasanya nyokap yang bantu belanja bulanan, apapun yang lo liat di kehidupan pribadi gue__ gue harap lo bisa simpen itu buat diri lo sendiri, gue ngga mau kehidupan pribadi gue jadi konsumsi publik, ah satu lagi_ lo ngga boleh masuk ke kamar gue" Meghan mengangguk mantap

Fucking SymbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang