18. Pengakuan Elang

70 2 0
                                    

Perlahan Elang membaringkan tubuh Meghan yang bagian atasnya sudah naked pada sofa ruangannya, kembali mencumbunya dengan tergesa sembari jemari nakalnya yang terus mengocok milik Meghan, entah sejak kapan rok perempuan itu terlepas

"Lang.. Gue ngga kuat tapi kita lagi ditempat kerja" disela-sela hasratnya yang semakin membumbung namun akal sehatnya menendangnya kuat untuk segera sadar

Seolah tuli kini Elang malah dengan santai menurunkan celana dalam Meghan yang sudah basah

"You're wet honey.." bisiknya serak pada Meghan

"Ahh.. Emhh.. Lang.." dengan gerakan turun naik lidah hangat Elang menyapu pelan klitoris Meghan, diikuti dengan dua jarinya yang terus mengocok milik Meghan

"G-gue ngga kuat, ahhh mau keluar Lang, faster please!"

Tersenyum devil, Elang semakin mempercepat kocokannya, agar Meghan semakin terangsang. Mulutnya berpindah pada dua melon korea milik Meghan, mengulum puncaknya dengan rakus bak bayi geragas yang tidak menyusu selama seminggu

"Ahh.. Emhh.." desahan pertanda klimaks sudah terdengar

Tanpa membuka baju dan hanya memelorotkan celana bahan serta underwearnya Elang mengeluarkan senjata kebanggaannya, menghujamkan benda pusaka itu pada liang Meghan tanpa ampun

Hentakan-hentakan penyatuan keduanya mengaung indah diruangan kecil milik Elang, percintaan panas singkat yang berlangsung disofa keramat

"I love you Meghan.." bisik Elang sesaat setelah mencapai puncaknya, membenamkan wajahnya pada ceruk leher Meghan dengan nafas memburu juga peluh yang mengucur, AC ruangan ini benar-benar tak mampu melawan panasnya percintaan dua insan yang dimabuk asmara ini

"Gue baru tau kalo pas lagi HS kewarasan lo bisa ilang" sahut Meghan

Elang mengangkat kepalanya menahan bobot tubuhnya dengan kedua tangan kekarnya, memandangi wajah Meghan dengan intens
"Gue serius, gue ngga nuntut status dari lo, gue cuma mau ngutarain perasaan gue"

"Gue juga kayaknya punya rasa yang sama, cuman buat sekarang gue masih belum bisa berkomitmen untuk sebuah hubungan"

"Gue ngerti, kita jalanin aja sesuai kata hati kita ya?" Meghan mengangguk, mendorong pelan tubuh Elang dari dirinya, memungut pakaiannya yang berserakan estetik dilantai

"Gue cabut" ujarnya setelah memakai kembali seragamnya

"Thanks Maggie..." Meghan berhenti melangkah berbalik mendekati wajah Elang. Tangannya terangkat mengelus lembut pinggiran bibir Elang yang belepotan lipstik merah miliknya disana, setelah itu ia keluar ruangan tanpa mengucapkan balasan apapun

"Sampai detik ini gue ngga tau pasti perasaan lo murni karna cinta atau cuma nafsu lo aja Lang, karna pagi tadi gue masih liat foto dia masih rapi terpajang di nakas kamar lo" lirih batin Meghan yang tak bisa didengar oleh siapapun

Setelah usai dengan pekerjaannya diresort, Meghan langsung berangkat menuju kampus. Seperti biasanya jam kerja Meghan disesuaikan dengan jam belajarnya di kampus, karna hari ini dia ada kelas siang jadi besok jam kerjanya bertambah untuk menutupi jam kerja yang kosong hari ini, empat jam yang kurang hari ini akan diganti besok sepulang kelas pagi, jadi jam kerja Meghan esok hari 12 jam

Saat sibuk berganti pakaian di toilet, samar-samar Meghan mendengar beberapa gadis membicarakannya, dan dua gadis diantaranya Meghan hafal betul itu suara siapa. Livy dan Tasya putri tiri om-nya. Irwan

"Iya Meghan sepupu lo itu Vy.." ucap salah satu gadis yang tak Meghan kenali suaranya. Meghan yang sedang berada disalah satu toilet yang ada disana tentu mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan, posisi gadis penggosip itu tepat berada didepan wastafel yang berhadapan langsung dengan toilet yang sedang Meghan gunakan

Fucking SymbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang