Sean menepikan mobilnya di parkiran mall, ia ingat sudah berjanji pada Bilqis untuk membelikan gadis itu ponsel.
Bilqis keluar dari mobil dan menyusul Sean yang sudah lebih dulu keluar, langkah Sean yang lebar tiba-tiba memelan saat melihat Bilqis bersusah payah mengimbangi langkahnya.
Lelaki dengan tato di lengannya itu menggenggam tangan Bilqis, dan melanjutkan langkahnya menuju toko-toko yang menjual ponsel.
"Mbak, saya mau beli yang ini aja."
Ucapan Sean membuat penjaga toko itu tersenyum lebar, ia menggumamkan kata ya dan langsung membungkus ponsel tersebut.
Sean menerima ponsel itu, ia tersenyum kecil dan pergi menuju foodcourt dengan tangan yang masih menggenggam jari-jari mungil Bilqis.
"Nih, kalau pake hape bisa, kan?" tanya Sean jail, lelaki itu tertawa saat melihat Bilqis memicingkan matanya lucu.
"Bisa, aku emang orang kampung tapi gak katrok-katrok amat ya, cuman hape punyaku udah jadul aja makanya gak bisa video call. Ah, aku lupa bilang terima kasih sama Sean." Bilqis tersenyum manis membuat Sean sedikit terpaku di tempat, ia pun membalas senyuman Bilqis dan duduk saat mereka tiba di foodcourt.
"Aku minta nomor Sean, dong," ucap Bilqis seraya menyodorkan ponselnya.
Sean mengambil ponsel itu dan mengetikkan angka-angka di sana, setelah menelpon nomornya dan terdengar dering dari ponsel milik Sean, lelaki itu pun mengembalikan ponsel milik Bilqis.
"Mau makan apa?"
"Gak tau bingung, makanannya banyak banget jadi pengen semua, hehe." Bilqis memberikan cengiran andalannya, gadis itu bukanlah tipe pemilih dalam hal makanan. Berbeda dengan Sean yang pemilih karena lelaki itu memiliki alergi.
"Lo gak ada alergi, kan?"
"Enggak."
"Yaudah gue yang pilihin." Sean beranjak dari duduknya dan menjauh untuk memesan makanan.
Bilqis membuka bukunya, melihat ada catatan nomor saat ia berada di kelas tadi dan mengabari teman-teman satu kelasnya bahwa nomor yang ia kirim adalah nomor Bilqis.
Gadis berkerudung itu terdiam saat mendengar gadis-gadis yang duduk di belakangnya berbisik seraya memuji suaminya, ia tersenyum kecil dan kembali bertukar pesan dengan teman-temannya.
Bilqis mengernyit saat dirinya ditambahkan di grup angkatan dan grup yang tak ia tau, Bilqis pun membuka chat dari grup itu.
GRUP KERJA KELOMPOK 5
Galen menambahkan Anda ke grup
Galen: Akhirnya dapet nomer ayang
Ryo: Ngapa dimasukin grup ini bngst
Galen: Biar Bilbil tau kalau suaminya bngst
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...