Karma Baik dan Buruk

25.9K 872 48
                                    

Beware!

Obrolan dewasa!

Dimohon bijak saat membaca ya

Dimohon bijak saat membaca ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cklek!

Sean membuka pintu kamar dengan tergesa, lelaki itu menatap Bilqis yang sedang membereskan dan melipat baju keduanya.

"Kamu hamil?"

Bilqis terkekeh geli, ia mengangguk kecil dan tertawa saat mengingat balasan-balasan absurd dari Sean. Apa katanya? Positif covid?

Ternyata Sean sepolos itu.

Sean langsung menghampiri Bilqis dan berlutut di hadapan sang istri, wajahnya ia tenggelamkan di perut Bilqis yang masih rata. "Serius?! Yang bener?!"

Bilqis mengangguk seraya mengusap rambut Sean pelan. "Iya, aku positif hamil, Sean."

"Akhirnya kecebong gue jadi juga," ucap Sean semringah, lelaki itu bahkan menyempatkan untuk membuka ke atas kaos yang dipakai Bilqis dan mengecupi perutnya bertubi-tubi. "Bentar ... kamu gak apa-apa hamil pas kuliah gini?"

"Gak apa-apa, namanya rezeki gak ada yang tau, Se. Aku bersyukur, masih banyak pasangan yang udah menikah di luar sana yang mau punya anak. Gak apa-apa, kuliah bisa aku tunda dulu."

Sean tersenyum, lelaki itu mengecup bibir Bilqis pelan. "Mama papa udah tau?"

Bilqis menggeleng. "Belum, aku tadi pulang cuma liat mbak Nina aja. Katanya lagi ke kantor papa."

"Ayo."

"Ke mana?"

"Kita pergi ke dokter. Nanti biar aku yang chat mama, biar nyusul ke rumah sakit sama papa."

Bilqis tersenyum kecil, wanita itu mengelus pipi Sean dengan lembut. "Kamu seneng?"

"Iya, makasih ya, sayang. Aku sayang kamu."

Bilqis ikut berdiri saat Sean berdiri dan mengulurkan tangannya untuk Bilqis genggam. "Sean."

"Ya?"

"Aku juga sayang kamu. Makasih udah nerima semua kekuranganku ya, Se. Aku sayang kamu, jangan tinggalin aku."

Sean mengangguk, lelaki itu mengeratkan genggaman tangannya dan mengecup punggung tangan Bilqis dengan lembut.

"Justru aku yang harusnya bilang, jangan tinggalin aku ya, Bilqis."

●●●

Setelah Sean menghubungi sang mama, wanita paruh baya itu terdengar begitu antusias. Leliana langsung menghubungi dokter yang dulu pernah menangani rahimnya, membuat janji temu karena sang dokter cukup terkenal di rumah sakit itu.

Beberapa jam telah berlalu, akhirnya kini giliran Bilqis untuk berkonsultasi. Kedua pasutri itu bergegas masuk ke ruangan dokter.

Her Badboy Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang