Hukum Tabur Tuai

26.2K 939 24
                                    

"LO GILA?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LO GILA?!"

Ervan langsung berlari ke arah Sherina dan gunting yang begitu tajam itu berakhir mengenai telapak tangannya.

Setelah Thania mengobrol—lebih tepatnya memaki—Ervan, wanita paruh baya itu melenggang pergi begitu saja, banyak telpon masuk dan semuanya meminta ganti rugi karena banyak pihak yang membatalkan iklannya dengan Sherina.

Thania yang kelimpungan mengurus masalah Sherina dengan terpaksa menitipkan sang anak pada Ervan, tak lupa dengan nada sinis yang selalu ia lontarkan pada Ervan, karena Thania tidak begitu menyukai lelaki itu.

Setelah kepergian Thania, Ervan langsung bergegas masuk ruangan dan terlonjak kaget saat Sherina hendak menusukkan gunting pada pergelangan tangannya. Dengan langkah lebar dan cepat, ia pun berhasil menahan Sherina yang hendak bunuh diri.

"Lepasin! Biar gue mati aja, anj!" Sherina terus memberontak dan memukul Ervan tanpa henti.

Ervan meringis ngilu, telapak tangannya berdarah karena menahan gunting itu agar tidak mengenai kulit Sherina.

"Argh! Bngst! Ngapain halangin gue!" teriak Sherina dengan kasar.

Setelah gunting itu sepenuhnya ada di genggaman Ervan, ia langsung menaruhnya di tempat yang agak jauh dari jangkauan.

Sherina masih terisak, ia menatap Ervan dengan bengis. Namun Ervan tetap menghampiri wanita itu, ia memegang pundak Sherina dan meremasnya lembut.

Meskipun ada noda darah yang berasal dari telapak tangannya, tapi raut wajah Ervan tetap serius menatap Sherina.

"Sher, jangan gila! Kalau lo mati, lo juga bakalan bawa dia yang gak salah apa-apa. Gak usah macem-macem, gue nanti nikahin lo."

Mendengar hal itu, bukannya merasa lega karena ada yang bertanggung jawab atas kehamilannya, Sherina justru merasakan amarah yang begitu kuat, hingga ia langsung menampar Ervan dengan kencang. Apa katanya? Menikahi Ervan?

"Lo pikir gue mau, nikah sama lo, hah? Kalau nikah sama lo, hidup gue bakal lebih menderita dari ini, sialan!"

Deg!

Ervan berusaha mengenyahkan perasaan menyakitkan yang kini menderanya, ia tau jika Sherina mungkin saja mengalami moodswing karena kehamilannya.

Maka dari itu, Ervan tidak akan menyerah, ia langsung mengeratkan cengkramannya pada bahu Sherina dan menatap wanita itu dengan tajam.

"Emang lo pikir dengan bunuh diri bakalan selesai? Hidup lo juga bakalan menderita kalau mati, gak inget sama dosa? Dosa lo numpuk, lo pikir bakalan lega setelah mati, hah?!"

Sherina kembali terisak, ia hendak membenturkan kepalanya ke dinding, tetapi Ervan dengan gesit langsung menahannya. Lelaki itu memeluk Sherina dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.

"Ada gue, Sher. Lo bakalan baik-baik aja, gue bakalan handle semua masalah lo."

Sherina yang mendengar itu menjadi lebih putus asa, Ervan berusaha meniru Sean. Sean juga selalu mengatakan itu saat dirinya mengamuk karena berat badannya naik.

Her Badboy Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang