Extra Part. Ervan dan Sherina

21.2K 696 27
                                    

Lebih banyak narasi dibandingkan dialog

Kalau gasuka, gpp, bisa diskip aja oteey

Happy Reading ♡

●●●


Ervan pulang dengan keadaan lelah, lelaki itu bekerja pagi, siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan Sherina yang sedang hamil tua, ia juga sedikit demi sedikit menabung untuk keperluan lahiran sang jabang bayi. Dengan sangat terpaksa, akhirnya Ervan memutuskan untuk cuti kuliah, ia harus memprioritaskan Sherina dan keperluan sang bayi yang akan terlahir ke dunia ini.

Ya, mereka kini sudah menjadi sepasang suami istri, keduanya hanya melangsungkan akad nikah, tidak ada resepsi megah dan mengesankan seperti pengantin lainnya.

Semua dilakukan serba terburu-buru, tetapi lelaki itu benar-benar melakukan tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan Sherina dan calon bayi.

Seperti saat ini, Ervan yang sudah sampai di rumah termenung saat melihat rumah cukup berantakan, ia tau dirinyalah yang memberitahu Sherina agar tidak terlalu lelah, tetapi karena hari ini Ervan merasa tidak baik-baik saja, entah mengapa rasa lelah dan pusing itu semakin kuat. Dan tanpa sadar—di dalam hatinya, Ervan menyalahkan Sherina yang jarang bersih-bersih.

Meskipun di luar sana hubungan mereka terlihat baik-baik saja, tetapi wanita hamil itu masih tetap sama, sering memandangnya dingin dan tanpa kasih sayang. Ervan tau, perjalanannya untuk meluluhkan hati Sherina masihlah panjang dan ia harus menerima resiko itu saat memutuskan untuk menikahi Sherina.

Kini keduanya terpaksa tinggal bersama Dahlia—mama Ervan, karena Ervan harus menghemat dan banyak menabung untuk keperluan bayinya yang sebentar lagi lahir. Ia tahu Sherina pasti tidak nyaman dan merasa kesal karena tidak bebas.

Thania—mami Sherina, kini ia sudah tidak peduli dengan anak perempuannya itu, ia lepas tangan dan menyerahkan Sherina pada Ervan begitu saja. Hal itulah yang membuat keduanya terpaksa untuk tinggal di rumah mama Dahlia, karena beliau menerima Sherina dan Ervan dengan tangan terbuka.

Selama menikah, makanan yang biasa Sherina makan kini sudah tak pernah wanita itu cicipi. Steak, makan di restaurant dan cokelat-cokelat mahal itu tak pernah bisa Sherina cicipi lagi, karena keuangan keduanya hanya cukup untuk biaya persalinan dan keadaan darurat lainnya.

Karir model Sherina melonjak turun, banyak brand yang memandang remeh Sherina dan akhirnya wanita itu ditendang dengan tidak hormat.

Jujur saja, sebenarnya Ervan sedih melihat Sherina semakin kurus setiap harinya. Lelaki itu hanya memberikan penderitaan pada sang wanita, tetapi inilah resiko yang harus ia terima saat dirinya memutuskan memilih Sherina masuk ke dalam hidupnya.

Ervan mengembuskan napasnya pelan, mungkin ini salah satu karma yang Tuhan kirimkan untuknya karena sudah mengkhianati Sean dan hendak mencelakai Bilqis.

"Hhh," desah napas Ervan terdengar begitu berat.

Lelaki itu berjalan pelan menuju dapur, tidak ada makanan apa-apa. Ervan memejamkan matanya dan mengeratkan pegangan tangannya pada kursi.

Mama Dahlia sedang pergi mengunjungi saudara yang sedang sakit, kini hanya ada Ervan dan Sherina di rumah itu. Ia tau, sangat tau jika Sherina tidak bisa memasak tapi ... sekedar telor ceplok pun Ervan sebenarnya sudah bahagia jika Sherina menyiapkan makanan sederhana itu untuknya.

Her Badboy Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang