Beware!
Kiss scene dan adegan yang tidak patut untuk ditiru
Banyak adegan uwu dan cringe, siap² kantong muntah 😅
Dimohon kebijaksanaannya dalam membaca bab ini
Setelah menempuh berjam-jam perjalanan, akhirnya sepasang suami istri itu tiba di Private Resort—yang sudah dipesan Sean.
Bilqis berdecak kagum, melihat bagaimana mewahnya resort yang akan ia dan Sean tempati. Gadis itu berkali-kali mengelilingi setiap inci tempat ini, mata Bilqis terlihat antusias dan begitu menggemaskan di mata Sean.
"Se, bagus banget, loh. Pasti mahal ya, hehe."
Sean terkekeh geli mendengar celetukan Bilqis. "Malah nanyain harga."
"Lagian ini bagus banget, padahal di hotel aja pasti ada kamar yang kosong, 'kan? Biar gak kemahalan."
Sean merangkul Bilqis dan berbisik lirih di telinga istrinya itu, "Nanti kalau lo teriak bakalan kedengeran, makanya mending yang private aja."
Gadis itu menyikut Sean, matanya semakin menyipit menatap sang suami. "Kamu udah persiapin itu semua? Ih, ngeri banget."
"Hahahaha bersyanda, Bil, bersyanda." Tawa Sean meledak begitu saja, mendengar ucapan kengerian Bilqis.
Berbeda dengan gadis itu yang terus menatap Sean kesal. "Ish! Awas kalau beneran minta," ucapnya seraya melenggang pergi.
"Hahaha." Sean hanya tertawa, lelaki itu mengikuti Bilqis yang berjalan menuju balkon.
Bilqis membuka pintu balkon dan menatap langit gelap disertai suara debur ombak di hadapannya. 'Bapak, aku ke pantai. Tempat yang dulu pengen bapak tuju kalau nanyain aku mau berlibur ke mana. Derajatku bener-bener diangkat sama suamiku, Pak, Buk. Bilqis bersyukur dan bahagia.'
Sean menelusupkan tangannya di perut Bilqis—memeluk istrinya itu dari belakang. "Kenapa nangis? Masih sedih?"
Bilqis menggeleng seraya mengusap air matanya pelan. "Enggak, aku bahagia, Sean. Dulu bapak selalu pengen ke pantai, tapi selalu gak jadi soalnya aku pasti bilang uangnya buat ditabungin aja. Makasih banyak buat semuanya ya, Se, meskipun aku jadi kangen bapak sama ibuk." Bilqis tersenyum dengan tulus, pipinya merona, air mata masih menggenang di pelupuk matanya.
Sean membalikkan Bilqis agar menghadap ke arahnya, ia menunduk dan mengecup mata sang istri pelan. "Iya, jangan nangis lagi."
Setelah mengatakan itu, Sean langsung mengecup bibir Bilqis dan melumatnya lembut.
"Udah dari sini nanti kita pergi ke makam orangtua lo. Kangen banget ya?" bisik Sean di depan bibir Bilqis, lelaki itu terus mengusap air mata yang mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...