Beware!
Kiss scene dan adegan yang tidak patut untuk ditiru!
Dimohon kebijaksanaannya saat membaca
Leliana menatap Sean yang masih terdiam, wanita paruh baya itu kini tengah mengintrogasi sang anak atas kejadian tadi siang.
Kini ibu dan anak itu sedang duduk di ruang tengah.
"Mama sengaja minta Bilqis buat nunggu di kamar. Kamu ... gak menyakiti Bilqis, 'kan?"
Sean mengernyit, lelaki itu sebenarnya bingung harus menjelaskan dari mana, ia kebingungan karena dirinya pun tidak tau awal mula semua ini terjadi.
"Se."
"Enggak, Ma. Aku sayang sama Bilqis."
"Terus tadi apa? Kenapa bisa ada Sherina? Kamu gak berhubungan sama dia di belakang Bilqis, 'kan?" tanya sang Mama bertubi-tubi, ia khawatir anaknya dengan sengaja menyakiti sang istri karena perjodohan yang telah ia lakukan.
"Ma, jangan mojokin aku gini. Aku bingung harus jelasin dari mana," jawab Sean seraya melirik Nina yang menunduk dan meremas jari-jarinya gugup.
Jujur saja, Nina gugup dan khawatir apa yang hendak diucapkan Sean kepada sang majikan. Nina tidak bisa membayangkan jika tuan mudanya itu membeberkan apa yang hendak ia lakukan pada anak tunggal keluarga Dirgantara, apa ia benar-benar akan masuk penjara?
Gemetar, tangannya bergetar karena ketakutan.
"Sherina selingkuh sama Ervan."
Mendengar kalimat yang terucap dari sang anak membuat Leliana mengembuskan napas lega. "Hhh ... Mama udah punya firasat gak enak sama Sherina. Tapi, kenapa kalian harus berantem di sini?"
Sean kembali melirik Nina, lelaki itu mengembuskan napasnya dengan berat. "Tadi ada yang ketinggalan, aku dianter Ervan pulang naik motor biar lebih cepet."
"Terus Sherina? Ngapain dia di sini?"
"Ternyata Ervan yang minta Sherina buat selesein masalah aku sama dia, Sherina masih mau lanjutin hubungannya sama aku. Tapi aku tetep pilih Bilqis, dari situ aku tau kalau ternyata mereka berdua lagi ada hubungan bahkan sebelum Sherina putus sama aku. Sean tonjok Ervan soalnya dia sampe mau celakain Bilqis, Ma."
Leliana menatap Sean dengan tatapan menyelidik, tetapi akhirnya mengangguk dan menepuk pundak sang anak dengan lembut.
"Syukurlah, berarti sekarang masalahnya udah selesai, 'kan?"
"Hm."
"Oke, mama gak akan terlalu ikut campur, tapi karena kalian berantem di rumah mama, jadi mama juga harus tau apa yang sebenernya terjadi."
"Maaf."
Leliana tersenyum kecil, wanita paruh baya itu mengusap puncak kepala sang anak dan mengacaknya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...