Beware!
Kiss scene dan adegan yang tidak patut untuk ditiru
Dimohon kebijaksanaannya dalam membaca
Dentuman musik yang dimainkan DJ membuat Galen terus berteriak saat mengobrol dengan Ryo, Raden dan Ervan. Kini mereka tengah mencari keberadaan Sean yang tidak bisa dihubungi itu.
Ya, semuanya tau apa yang dilakukan Sean saat lelaki itu menghilang dan ingin menyendiri, pergi ke klub langganannya dan minum-minum di sana.
"Gue yakin si Sean duduk di bar buat minum," sahut Galen dengan suara keras. Ryo yang ada di dekat lelaki itu menutup telinga kanannya mendengar teriakan Galen. "Lo teriak-teriak di samping gue, anj! Budek gue lama-lama."
Galen hanya memamerkan gigi rapinya lalu kembali mencari Sean ke arah bar, benar saja, ia bisa melihat lelaki itu sudah terkulai lemas dengan muka berantakan.
Geng prik—sebutan untuk teman-teman Sean; Galen, Raden, Ryo dan Ervan—pun menghampiri Sean dengan cepat, Raden yang sampai terlebih dahulu mendengar racauan lelaki itu.
"Um ... maafin gue," gumam Sean pelan, kepalanya menggeleng dan terkadang ia benturkan ke meja. "Maafin gue, Bil."
'Beneran lagi ada masalah?' batin Raden seraya menahan kepala Sean dengan tangannya.
"Kebiasaan, dah, kalau ada apa-apa pasti mabok!" omel Galen setelah sampai di bar, lelaki itu langsung mengalungkan tangan Sean di pundaknya—membantu Sean untuk berdiri.
"Den, lo bawa mobil, kan?"
Lelaki yang irit berbicara itu mengangguk pelan dan langsung menyerahkan kunci mobilnya pada Galen.
"Gal, kalau gitu gue sama Raden duluan bawa motor lo ya. Nanti gue ngikutin lo di belakang. Lo bawa Sean sama si Ryo aja," ucap Ervan seraya beranjak dari sana bersama Raden.
Galen mengangguk pelan, kakinya bergetar karena tidak kuat menahan bobot tubuh Sean.
Ia celingak celinguk menatap sekitar karena tidak melihat Ryo ada di dekatnya. Saat berjalan pelan sambil menyeret Sean, lelaki itu melihat Ryo yang tengah mengobrol asyik dengan seorang gadis yang ada di sana.
"Yo! Malah asyik nyari mangsa lo ya, anj! Gak liat gue berat banget bawa Sean beserta dosa-dosanya, hah?" omel Galen dengan menggebu, tubuh Galen itu lebih kecil dibandingkan Sean, tentu saja ia kesulitan memapah Sean sendirian. "Bantuin gue, bngst! Bisa-bisanya lo ngobrol dulu sama lonte, Yo! Cepet bantuin gue!"
Ryo memutar bola matanya malas dan menghampiri Galen yang sedikit oleng.
"Dasar boncel! Bawa Sean aja gak kuat lo," sindir Ryo seraya memapah Sean dengan cepat.
Galen langsung menendang kaki Ryo, namun lelaki itu hanya terkekeh geli.
Keduanya pun membawa Sean ke parkiran dan beranjak pergi dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...