Beware!
Obrolan dan adegan dewasa
Dimohon bijak saat membaca
Beberapa hari telah berlalu, kini keadaan Bilqis semakin membaik, meskipun wanita itu sempat menangis pilu saat melihat kedua buah hatinya berada di inkubator, tetapi ia tetap mengucap syukur saat baby twins kesayangannya terus memberikan respon dan perkembangan positif setiap harinya.
Begitupun dengan Bilqis, wanita itu berusaha sekuat tenaga memberikan asi yang melimpah meskipun rasanya sangat melelahkan. Ia harus begadang dan memompa asi setiap saat untuk bayi kembarnya yang masih berada di inkubator.
Si kembar masih belum bisa menyedot asi langsung dari sang ibu karena mereka terlahir premature, maka dari itu Bilqis harus membantu kedua buah hatinya untuk mendapatkan makanan dan nutrisi dengan memompa asi sebanyak mungkin.
Tidak apa-apa, semua ini adalah perjuangannya sebagai seorang ibu. Ibu? Bilqis tersenyum kecil memikirkan itu semua.
"Nah, gitu dong, senyum."
Suara sang suami yang terdengar di dekat telinganya itu membuat Bilqis terlonjak kaget. "Kamu ngagetin mulu!"
Sean terkekeh geli, ia mengusap puncak kepala Bilqis dengan lembut. "Mikirin apa sampe senyum-senyum gitu?"
Bilqis kembali tersenyum kecil menatap suaminya itu. "Aku udah jadi ibu, rasanya masih kayak mimpi. Tapi ..."
Bilqis menggantungkan kalimatnya seraya menatap botol asip yang ada di tangannya.
"Asi aku masih sedikit, Se. Aku harus gimana? Aku takut anak-anak kelaperan karena asi aku cuma sedikit," lanjutnya sedih, Bilqis bahkan menunduk dan meremas botol yang ada digenggamannya dengan erat.
Sean duduk di sebelah Bilqis, lelaki itu merangkul sang istri dan mengusap pundaknya pelan.
"Hey, it's oke. Gak apa-apa, jangan buru-buru. Ini masih awal, Bil. Jangan stress ya."
Bilqis mengangguk pelan, bibirnya masih menukik ke bawah karena sedih.
"Mau aku bantu pijat?" tanya Sean dengan kerlingan jail seperti biasa. "Sini aku bantu pijetin biar asinya lancar."
Tangan Sean sudah merambat, tangan yang awalnya ada di pundak Bilqis kini turun ke belakang dan mengusap pinggang istrinya itu dengan lihai.
"Sean?"
"Hm?"
"Kamu sadar apa yang lagi kamu lakuin?"
"Hu'um, aku mau bantuin pijet biar asi kamu lancar."
Bilqis mengernyit saat remasan Sean kini merambat naik menuju gunung kembarnya. "Kok?!"
"Hm? Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...