Beberapa hari telah berlalu, tak terasa kini ujian terakhir pun sedang dilangsungkan.
Selama beberapa hari ini, Sherina dan Ervan benar-benar menghilang dari radar. Bahkan Ervan tidak pernah ikut bergabung dengan geng prik yang selalu berkumpul di kantin.
Jujur saja, Sean cukup merasa kehilangan. Sebenarnya ia sudah tidak mempermasalahkan apapun, dirinya dan Bilqis sudah bahagia—semua itu sudah cukup.
Namun, ia yakin bahwa Ervan pun malu dan merasa bersalah jika kembali bergabung dengan mereka semua.
Sean menggeleng pelan karena terus mengingat teman saat masa putih abunya itu, ia kembali menatap soal-soal ujian di hadapannya dengan semangat menggebu.
Lelaki itu kembali teringat ucapan Bilqis sehari sebelum ujian berlangsung.
"Aku bakalan ngasih kamu hadiah kalau nilai IP (Indeks Prestasi) kamu naik."
'Iya, gue bakalan minta hadiah gue. Kamu tunggu aja, Bil,' batin Sean percaya diri, lelaki itu bahkan sempat-sempatnya menuliskan beberapa hadiah yang ia inginkan dari Bilqis.
Selama beberapa jam ke depan, semua mahasiswa dan mahasiswi sibuk mengerjakan ujian. Satu persatu mereka keluar ruangan karena telah mengerjakan soal, kini tinggal Sean yang masih di sana, hingga akhirnya bel pun berbunyi.
Seorang dosen langsung menghampiri meja Sean dan mengetuk meja lelaki itu. "Sudah bel, ayo kumpulkan."
"Tapi—"
Sean menatap soal yang cukup sulit itu, ia memejamkan matanya pasrah dan menyerahkan soal yang sudah ia kerjakan kepada dosen pengawas.
"Gue udah belajar, gak apa-apa. Meskipun ada yang gak diisi, gue yakin banyak yang bener," gumam Sean seraya membereskan alat tulisnya.
Lelaki itu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya dan hendak pergi menemui Bilqis, tetapi pengeras suara dan notifikasi ponsel yang berbunyi mengurungkan niatnya.
Kampus kembali dihebohkan dengan gosip mengejutkan, karena ada yang membocorkan soal Sherina dan Ervan yang berselingkuh di belakang Sean.
●●●
Ting!
Ting!
Ting!
Suara notifikasi dari beberapa ponsel membuyarkan lamunan Bilqis, ia menatap Ajeng yang memperlihatkan ponselnya.
"Bil, ada yang bongkar semua kelakuan kak Sherina sama kak Ervan!" bisik Ajeng lirih.
Bilqis menatap Ajeng bingung. "Bukan kamu yang sebarin?"
"Bukan! Lo main nuduh orang aja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Badboy Husband [END]
Romance[BEWARE! HARSHWORDS DAN ADEGAN YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU! MOHON BIJAKSANA SAAT MEMBACA] Bilqis mengira dirinya akan menjadi pembantu saat dibawa ke kota, ekspektasi tak sesuai realita ternyata dirinya akan menikah dengan anak berandalan. "Sean...