“Ante Dydy!!” suara teriakan seorang anak membuatku meloncat turun dari kasur.
“Ante Dydy Kala datang”
Aku menghela nafas berat ketika melihat seorang anak lelaki berusia sekitar 5 tahun sedang berdiri di depan kamarku dengan tatapan polosnya.
“Lho Kala kok sendiri, Mama Kala mana?” aku berjongkok menyamakan posisi dengan Kala.
“Dah pulang, kata Mama Kala dititipin di rumah ante” ucapnya seraya berkedip dengan polos.
Aku tak tahan untuk tidak mencubit pipi tembem Kala, imut banget sih anak ini.
“Ih ante pipi Kala sakit” rengeknya.
Aku tertawa mendengar rengekan Kala, lalu menggendongnya untuk turun ke ruang bawah. Sepertinya aku akan menelepon Kak Kiran untuk bertanya kemana dia.
“Kak Kiran kenapa Kala ada di rumah?”
“Kakak minta bantuan buat jagain Kala sampai besok aja ya, soalnya kakak lagi perjalanan ke luar kota, mertua kakak lagi di rumah sakit dan kakak gak enak kalo membawa Kala, soalnya kami ke rumah sakit” ucap Kak Kiran, sepupuku dari ujung telepon sana.
“Yaudah Kak, semoga mertua kakak cepat sembuh ya. Biar Kala Ody yang jaga”
“Semua keperluan Kala ada di dalam tasnya Ody”
“Iya kak” jawabku singkat.
Setelahnya sambungan kami terputus, aku mengalihkan pandanganku ke arah Kala yang sedang bermain puzzle. Kala itu anak yang pintar makanya aku sangat suka dengan dia. Sebenarnya aku suka semua anak-anak sih.
“Kala udah makan?” tanyaku setelah Kala menyelesaikan puzzlenya.
“Udah ante, tapi Kala lapar lagi” ucap Kala dengan mata puppy eyes membuatku luluh seketika.
“Ayo kita buat makanan buat Kala yang imut dan manis ini” aku tersenyum mengelus kepala Kala.
Lalu kami berkutat di dapur bersama, aku memasak dan Kala duduk di meja makan dengan rapi. Setelah selesai masak, aku menyajikan untuk Kala. Dia makan dengan sangat lahap.
Tak lama kemudian Mama datang bersama Papa, mereka terkejut sekaligus senang karena kedatangan Kala. Kami sepanjang sore bercengrama bersama di taman belakang rumah.
Malamnya Kala merengek kalau ia ingin jalan-jalan.
“Ante Dydy, Kala mau lalan, ya ya ante” ucapnya dengan suara khas anak-anak dan wajah memelas.
Aku tertawa melihatnya, “Yaudah Kala ganti baju dulu baru ante bawa jalan-jalan”
“Yeyy!” sorak Kala lalu berlari ke ruang ganti di kamarku untuk mengganti bajunya.
Kami berdua sudah di dalam mobil dengan Kala yang sudah duduk dengan tenang sesekali matanya berbinar melihat apapun yang dilalui mobil. Aku memilih ke pasar malam dan pas banget malam ini ada pasar malam.
“Mang Adi bisa tunggu disini atau pulang dulu gak apa-apa, nanti Ody telepon” ucapku yang mendapat anggukan dari mang Adi.
Aku menggandeng tangan mungil Kala, kalau tidak anak itu pasti hilang di kerumunan. Melihat betapa antusiasnya dia berjalan kesana-kemari.
“Ante itu apa?” tunjuknya pada penjual permen kapas yang membuat bentuk unik.
“Kala mau?” tanyaku dan diangguki dengan keras oleh Kala.
“Ayo kita beli”
Kala bertepuk tangan dengan heboh ketika permen kapasnya sedang dibuat bentuk bulat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Genta!
Teen Fiction"Genta! I love you!!" teriak Ody di tengah deburan ombak bersahut-sahutan. "Apa?! Gue gak denger!" Sahut Genta berteriak juga. "Aku! Cinta! Kamu!" ...... Namanya Melody seorang gadis biasa yang berada di kelas 11 sekolah menengah atas. Ia menyukai G...