07

83 17 4
                                    

Honey mengambil laptopnya di rumah sebelum ia kembali pergi lagi untuk pergi ke sebuah tempat. Ternyata ia tidak bohong kok, Honey memang punya tugas dan sekarang ia akan mengerjakan tugasnya di luar, entah kenapa rasanya suntuk kalau mengerjakan tugas di rumah, apalagi rumahnya selalu sepi.

Wanita itu pergi ke sebuah kafe yang ada di mall karena ada yang ingin ia beli juga di mall itu, jadi biar sekalian.

Sampai di sana Honey langsung membuka laptop, dia mengerjakan tugasnya dengan serius sambil sesekali menyeruput kopinya yang sudah ia pesan tadi. Kira-kira satu jam Honey bergelut dengan tugasnya sampai Honey merasa ia butuh jeda sebentar.

Ia merenggangkan jari-jari tangannya yang dari tadi sibuk mengetik, kemudian Honey menatap ke sekitar, ia senang sekali melihat keramaian meski ia harus sendirian. Ia senang melihat orang-orang saling bercengkrama, ada juga yang sibuk sendiri dengan pekerjaannya, para pelayan yang mondar-mandir melayani pelanggang, hal sesederhana itu saja bisa membuat Honey tersenyum.

Saat ia hendak meminum kembali kopinya, Honey teralih fokusnya ada jurnalnya yang ada di samping laptop. Ide bagus. Sambil istirahat, mending kita nostalgia lagi, gumam Honey dalam hatinya sebelum kembali membuka jurnal tersebut.

Ingatkan kalau di taksi tadi Honey sempat baca? Itu adalah lanjutan dari yang terakhir Honey baca di tempat fitting baju. Kalau kalian penasaran, isi yang Honey baca tadi di taksi itu, seperti ini:

Bener-bener deh, dia itu super ngegas dan gak bertele-tele banget ya orangnya. Lucu sih. Gak tau kenapa aku berasa dikelitikin di perut tiap kali dia menyeletukan sesuatu seperti tadi. Haha... kayaknya aku juga mulai tertarik deh sama dia.

Setelah pulang, Ezra benar-benar menungguku di depan kelas. Saat aku baru saja keluar kelas, cowok itu langsung tersenyum, dan melambaikan tangannya.

Akhirnya kami berdua pergi bersama, dengan motor maticnya Ezra membawaku ke bioskop dan di sana kami nonton film komedi indonesia, judulnya Cek Toko Sebelah. Aku pikir dia bakal ajak aku untuk nonton film romantis tapi ternyata enggak, Ezra bilang dia lebih menyukai komedi.

Selama menonton, aku gak bisa fokus sama filmnya karena ketawanya Ezra selalu mengalihkan perhatianku. Ketawanya bagus banget. Aku suka dengarnya. Sampai aku ke-gep waktu ngeliatin dia.

"Udah suka aku belum Ney?" Tanyanya waktu ia menangkap basah aku yang sedang menatapnya.

Aku gak jawab, lebih milih buat pura-pura gak denger dan fokus ke filmnya. Untungnya Ezra gak mengulang pertanyaannya itu, kalau gak salah, aku lihat cuma dari ekor mataku aja, Ezra terkekeh sebelum lanjut menonton.

Selesai menonton Ezra gak langsung ajak aku pulang. Dia mengajakku makan, "Ney, makan dulu yuk!" Aku kira dia bakal ajak aku makan di salah satu restoran yang ada di mall ini tapi ternyata enggak, dia malah ajak aku keluar menuju parkiran hingga aku tanya, "Mau makan dimana?"

"Di rumahku."

Aku kaget, panik, takut. Gimana enggak? Bisa dibilang hari ini itu first date kita tapi aku langsung diajak ke rumahnya.

"Gak ada orangtuaku kok Ney, cuma ada adik aku, kasian dia di rumah sendirian. Nanti dijalan kita beli makan, terus makannya di rumah aku, mau gak?"

"Tapi Ezra, aku malu."

Ezra hanya tersenyum, ia memakaikanku helm yang sengaja ia bawa seperti sudah niat kalau akan mengajakku jalan, terus dia jawab, "Adik aku masih kelas 1 SMP, dia perempuan, pasti seneng kalau aku bawa kamu. Nanti aku anter kamu pulang kok, gak akan aku culik."

Aku menimbang sejenak sebelum akhirnya mengiyakan, kamipun pergi ke rumahnya Ezra.

Itu halaman yang Honey baca tadi di taksi, sebelum ia melanjutkannya lagi sekarang.

Twist of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang