25

73 12 5
                                    

Zaina bisa melihat jelas isi pesan dari notif masuk di ponsel Ezra, karena itu lah wanita itu menoleh pada Ezra, tidak langsung bicara tapi melalui tatapannya Zaina meminta penjelasan.

"Gue bisa jelasin," ucap Ezra, Zaina malah terkekeh, cowoknya itu terlihat ketakutan sekali seperti kepergok selingkuh.

"Santai... santai..., silakan jelasin. Tapi itu jawab dulu, siapa tau penting."

"Gue jelasin dulu ke lo."

Zaina tersenyum, ia tidak menyangka kalau Ezra akan mendahulukannya. Apakah ini artinya hati Ezra sudah mulai terbuka dan menerima dirinya masuk ke dalamnya? Atau Zaina aja yang terlalu mudah kepedean?

"Gue sempet ketemu Honey di Bali gak sengaja, wajahnya ada luka, dugaan gue adalah dia dapat kekerasan dari suaminya, dan ternyata benar. Akhirnya gue kasih nomor gue, gue bilang kalau dia takut buat bilang ke siapapun dan gak tau harus lari ke siapa, dia bisa hubungi gue in case dia ada dalam keadaan darurat terutama kalau dia dapat kekerasan lagi dari suaminya."
"Karena... Zai, kalau gue boleh jujur sama lo, lihat wajahnya yang luka dan dia dapat dari laki-laki yang parahnya suaminya sendiri, ada dari sisi gue yang gak terima. Mungkin itu cuma simpati, karena gue tau Honey, dia yang gak di treat sebaik itu oleh keluarganya dan kalau sampe dia dapat suami yang kasar, jujur..."

"It hurts you too, right?"

Ezra diam, karena tebakan itu... benar.

"Gue ngerti, gue tau gimana lo men-treat perempuan, dan lo gak akan terima lihat perempuan manapun disakitin pria manapun, apalagi ini seorang kak Honey? I mean.... dengan semua masa lalu kalian it make-sense kalau naluri lo untuk melindunginya masih ada."

"Lo gak marah kan?" Tanya Ezra seraya meraih tangan Zaina untuk ia genggam.

"Enggak, lo balas aja, atau kalo perlu lo telpon, gue jadi khawatir dia lagi gak aman sekarang," balas Zaina.

Ezra mengangguk, ia menelpon nomor yang tadi mengirimnya pesan dan mengatasnamakannya tapi langsung di-reject yang kemudian menumbuhkan rasa khawatir Ezra makin besar.

Pria itu pun mengetikan balasan.

Ney?
Ada apa?
You okay?

+6281********
i was almost rapsd by my hysbanf

Ezra menyatukan kening ketika mendapat balasan yang cepat tapi seperti ada typo di sana. Ia memperlihatkannya pada Zaina karena awalnya belum mendapat kalimat yang sebenarnya.

Zaina menutup mulutnya sendiri, "She was almost raped by her husband, mas!"

Ezra melotot, ia membaca ulang pesan Honey dan baru mendapatkannya kali ini.

Ia langsung menelpon Honey lagi, tapi masih di reject.

Kemudian ia mengetikan balasan.

Honey, jawab telpon aku

Sekali lagi Ezra menelpon Honey, kali ini nada sambungnya lumayan lama, tapi akhirnya... di angkat.

"Ney! Kamu dimana sekarang?" Ezra langsung melayangkan pertanyaan itu tanpa basa-basi. Zaina yang tadi ikut bersimpati kini mulai teralih fokus pada raut wajah Ezra yang menggambarkan kekhawatiran yang besar sekarang.

"D-di rumah, mas," jawab Honey, suaranya bergetar dan kecil sekali.
"Aku terima telpon di kamar mandi, karena mas Tristan tadi ada di samping aku."

"Keadaan kamu gimana Ney?"

"A-aku takut, mas."

"Sekarang Tristannya gimana? Dia masih---,"

Twist of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang