18

85 13 10
                                    

Bukannya pulang ke rumah, setelah ia pulang kerja Ezra malah pulang ke apartment kekasih barunya. Iya, Zaina. Dia membawa pizza kesukaan Zaina untuk makan malam mereka nanti.

Ezra memencet bel pintu apartment Zaina. Tak perlu menunggu waktu lama, pintu dibukakan dan langsung menampakan Zaina yang memakai bathrobe dan rambut dililit dengan handuk menandakan bahwa wanita itu baru beres mandi.

Zaina tersenyum menyambut Ezra sedangkan cowok itu sambil berjalan masuk ke apartment, menatap Zaina dengan dahi berkerut, "Jam segini kok baru mandi sih?" Tanya Ezra.

"Iya, tadi balik kelas gue nonton dulu."

"SAMA SIAPA?"

Zaina terkekeh dengan tangannya yang langsung merauk wajah sewot Ezra yang bertanya itu, "Sama temen... cewek, mata lo gak usah melotot!"

Ezra berjalan mendahului Zaina sebelum duduk di sofa, "Kenapa gak sama gue aja sih?"

"Idih? Gak sadar diri ya kalo lo tuh sibuk? Lagian itu tadi dadakan, bukan gue yang pengen nonton, gue cuma diminta temenin aja," jawab Zaina seraya duduk di samping Ezra.

"Ya udah sana pake baju dulu."

"Begini aja lah, gue udah laper, hehe...."

Ezra menatap Zaina tanpa ekspresi, "Ganti gak? Atau gue yang gantiin?"

"Takut banget loh," ucapnya santai sambil berusaha membuka kotak pizza yang ada di meja.

"Heh heh hehh!!!!" Zaina terkejut ketika tangan Ezra sudah ada di tali bathrobe-nya dan siap menarik tali itu. Dia langsung menahan tangan Ezra dan panik.

"Lo makan aja biar gue yang gantiin baju." Tangan mereka berdua sama-sama masih ada di tali bathrobe itu, yang satu masih hendak menarik, yang satu menahannya.

"Iya, iya gue ganti baju!" Baru lah setelah itu Ezra melepaskannya dan buru-burulah Zaina ngacir pergi ke kamar untuk berganti baju.

Mungkin sekitar 5 menit kemudian Zaina kembali dengan one set baju tidurnya, tapi masih dengan rambut yang dililit oleh handuk.

Zaina kemudian langsung menatap lapar pizza yang sudah dibuka oleh Ezra, dia duduk di lantai sementara Ezra yang masih duduk di sofa kini mengambil posisi tepat di belakang Zaina, ia membuka lilitan rambut cewek itu dan mencoba mengeringkan rambut Zaina dengan handuk itu.

"Mau pake hairdryer?" Tanya Ezra.

"Gak usah."

"Oke," Ezra melanjutkan aktivitasnya kembali.
"Rambut lo panjang banget sih?"

"Kenapa? Jelek?"

"Cantik kayak rapunzel."

Zaina hanya tersenyum sambil mengunyah, ia mengambil satu slice lagi untuk ia suapkan pada Ezra di belakangnya.

Ezra menerima suapan itu, sambil mengunyah ia memanggil Zaina, "Zai..."

"Hm?"

Ezra mengunyah makanannya lalu bicara setelah makanan itu tertelan,
"Lo besok ada kelas gak?"

"Ada."

"Yah...."

"Kenapa?"

"Temenin gue ke Bali."

"Ih enggak ah, gue gak bisa bolos soalnya ada kuis.
Besok lo ke Bali ngapain?"

"Biasa... urusan kerjaan."

"Berapa hari?"

"Dua hari mungkin?"

"Oke."

Ezra turun ke bawah duduk di samping Zaina, kemudian langsung disuapi lagi oleh kekasihnya itu.

Twist of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang