36

61 10 11
                                    

"Gimana keadaan Honey mas?" Tanya Ezra ketika melihat Genta keluar dari ruang inap Honey dimana di sana juga ada Tristan dan kedua orangtua Honey.

"Udah lebih stabil, dia lagi tidur sekarang," jawab Genta.

Ezra bernapas lega, "Syukur deh."

"Makasih ya Zra, makasih banyak masih mau ada di sini buat Honey."

Ezra hanya tersenyum, "Gue juga gak mau Honey kayak gitu mas."

"Lo.... masih sayang Honey gak sih Zra?"
"Boleh gak gue minta... seandainya Tristan dan Honey pisah... lo balik sama Honey, kira-kira masih bisa gak?"

"Mas---,"

"Gue pengen banget lihat Honey yang dulu Zra, Honey yang bahagia dan itu cuma saat sama lo."

Ezra menundukan kepalanya, terdiam sejenak sebelum menjawab, "Gue... gak bisa mas."

"Lo... udah punya pacar?"

Ezra mengangguk lemah,
"Habis ini juga gue mau anter dia pergi, sekarang jam berapa deh?"

Genta melihat ke pergelangan tangan dimana ada jam tangan melingkar di sana, "Jam 4 kurang 10."

"Hah? Demi apa lo mas?"

"Lah iya."

"Anjir."

Ezra langsung merogoh sakunya untuk mengambil ponsel yang dari tadi ter-silent dan ia anggurkan. Barulah ia melihat semua panggilan tak terjawab sebanyak 10x dari Eyra dan 20 pesan dari Eyra yang mengingatkannya tentang Zaina.

"Sori mas, gue harus pergi."

Pria itu langsung cabut begitu aja dari Genta, berlari sekilat mungkin menuju parkiran sebelum ia dapatkan mobilnya dan segera bergegas pergi menuju bandara.

Dalam perjalanan Ezra menelpon Zaina tapi tidak juga tersambung, ia mengetikan pesan juga tidak terkirim sampai ia sadar kalau nomornya di blok. Ezra yang panik pun langsung menelpon Eyra, berbeda dengan Zaina adiknya itu setelah 2 nada sambung langsung menjawab.

"MASSS!!! KEMANA AJA?"
"UDAH KETEMU NEYA?"

"Kamu gak ikut nganter Zaina apa?"

"Ya enggak! Aku kan kasih kalian waktu buat kalian berdua! Terus gimana mas? Kalian jadinya putus apa enggak?"

Ezra mendesah frustasi, "Zaina blokir mas, Ra. Mas telat. Mas baru inget."

"WAH? KEBANGETAN YA MAS!!!"
"BAGUS DEH ZAINAMU ITU BLOKIR MAS! KALO MAS BISA SAMPE LUPA BERARTI DIA EMANG GAK SEPENTING ITU KAN?"

Ezra mengacak-acak rambutnya gelisah, "Gak gitu Ra."

"Terus mas ngapain aja?"

"Mas... di rumah sakit---"

"Kan? Pasti kak Honey lagi kan? Kalau iya mau balik sama kak Honey, go ahead mas. Gak usah jadi ABG labil! Kesana mau kesini juga mau!"

"Ra... kamu jangan marah-marah aja dong, bantuin mas, hubungi Zaina buat buka blokirnya, mas mau ngomong, kalau perlu mas samperin ke sana!"

"Gak usah, Neya gak butuh lagi apapun yang keluar dari mulut mas! Udah ikhlasin aja!"

"Ra... tolong dong!"

"Enggak dulu mas, maaf!"

Tut....tut....tut

Ezra membanting ponselnya ke jok penumpang ketika telponnya itu diputus secara sepihak oleh sang adik.

Ia meminggirkan mobilnya di pinggir jalan sebelum menyandarkan kepalanya di atas stir, membenturkannya kepalanya di atas stir mobil sambil memaki dirinya sendiri.

Twist of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang