Twist of Fate

35

"Persis. Itu jawabannya."

Honey mengerjapkan mata tidak percaya jawaban itu, "K-kenapa Jen?"

"Gue benci sama lo Honey. Lo selalu dapatin cowok yang gue suka!"

"Lo suka sama mas Tristan? Sejak kapan?"

"Ya sejak gue magang. Tristan kan atasan magang gue, gue baru mau bilang suka sama Tristan ke lo, tapi lo lebih dulu bilang kalau Tristan waktu lo nunggu gue di kantin kantor, dia minta instagram lo, di saat Tristan sama sekali gak pernah mengenal gue sebagai salah satu anak magang di kantornya dia justru langsung tertarik sama lo."

Kepala Honey langsung pusing mengingatnya. Ya, karena Jena 1 tingkah diatasnya di dalam perkuliahan sebab Honey yang sempat menunda, Jena mendapat kesempatan magang lebih dulu. Suatu hari Honey mendatangi Jena, untuk menjemputnya lalu tiba-tiba ada yang mendekatinya, "Hai... boleh minta instagram kamu? Temen saya di sana mau kenalan," ucap seseorang yang sekarang Honey tau adalah temannya mas Tristan dan orang yang dimaksud mau kenalan adalah Tristan yang memalingkan wajah jauh di pojok ruangan sana. Honey pikir gak ada salahnya untuk menambah followers, toh followers dia kan cuma 400, jadi lumayan buat nambah-nambah, Honey tidak mengira bahwa Tristan akan sering memberinya pesan melalui instagramnya lalux berlanjut ke yang lebih dekat dengan bertukar nomor ponsel sampai akhirnya Tristan mengajaknya bertemu, untuk satu kali, dua kali dan semakin sering sampai akhirnya mereka jadian. Honey selalu menceritakan semuanya pada Jena, ia tidak tau kalau Jena lagi-lagi menyukai lebih dulu pria yang berakhir menjadi suaminya. Dulu Ezra, sekarang Tristan.

"Lo kenapa gak pernah bilang?"

"Emangnya lo mau tau? Semuanya kan selalu tentang lo Honey! Lo selalu cerita apapun sama gue soal kebahagiaan lo maupun kesedihan lo. Tapi lo gak pernah mau tau kalau gue juga menderita. Lo sibuk bahagia sama Ezra waktu gue sedih karena di selingkuhin cowok gue, dan lo juga sibuk sama sedih lo sendiri di saat gue lagi hancur karena orang tua gue cerai. Gue selalu ada buat lo tapi lo gak pernah melakukan hal yang sama!"

Honey kehilangan kata-kata karena selama ini Jena hanya bercerita yang senang-senanh saja pada Honey membuat Honey selalu mengira bahwa hidup Jena sangat jauh lebih baik darinya. Honey tidak tau kalau semuanya selalu menjadi kebetulan ketika Jena mempunyai masalah, Honey selalu menjadi orang yang lebih dulu bercerita tentangnya engah itu hal menyenangkan atau menyedihkan karena Honey mau bercerita pada siapa lagi selain Jena. Semua itu membuat Jena akhirnya menumpuk masalahnya sendiri, sampai saat terakhir ia mendapati orangtuanya bercerai karena ayahnya kehilangan pekerjaan dan ibunya yang berselingkuh membuat Jena menjadi kacau. Ia pergi ke makam Isha untuk menghampiri Honey, ingin satu kali lagi mencoba bercerita dengan sahabatnya itu tapi yang ia dapati Honey justru sedang bersama Ezra. Entah kenapa ada rasa iri di hati Jena ketika melihat di saat Honey terjatuh banyak sekali yang ada di dekatnya, termasuk orang di masa lalunya, sedangkan Jena? Dirinya selalu menahan diri karena semua cerita yang lebih dulu Honey sampaikan membuat Jena tidak memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang sama.

"Gue benci karena semua dunia memerhatikan lo Honey! Ezra yang udah jadi mantan lo aja masih mau peduli sama lo. Sedangkan gue? Gue punya siapa?"
"Disaat lo udah punya Tristan pun lo masih ngeluh karena sikapnya gak sesuai harapan lo disaat gue mengharapkan 1 sosok aja yang bisa cinta sama gue tapi gak ada! Dan lo lebih milih buat mikirin masa lalu lo dan menyakiti suami lo! Lo jahat Honey! Lo gak pernah bersyukur!"
"Sekarang lo udah tau semuanya kan? Ini titik kehancuran lo Honey, dan sekarang gue gak akan ada buat lo lagi!"

***

Ezra bersedekap dada menatap sosok yang kemarin ia tonjok di rumah sakit. Iya... Tristan. Di jam makan siang ini, ia menghabiskan waktu istirahat kantornya untuk  datang ke rumah sakit atas permintaan Genta, dan kakak dari mantan isterinya itu ternyata hendak mempertemukan Ezra dengan Tristan seperti sekarang.