17

100 14 7
                                    

Jadi apakah Zaina dan Ezra sudah jadian?

Ya katakanlah begitu.

Setelah mendapat persetujuan dari Zaina yang juga langsung memeluknya, Ezra langsung mengangkat tubuh Zaina, menggendongnya di depan hingga nyaris membuat Zaina terperanjat dan refleks melingkarkan kakinya erat di pinggang Ezra. Ezra yang menggendong Zaina memutar-mutar tubuhnya.

 Ezra yang menggendong Zaina memutar-mutar tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas!!! Masih pusing kepala gue!"

"Sori-sori." Ezra pun membawa Zaina ke sofa dan menidurkannya diatas sana. Ia yang berdiri diatas sofa dengan lututnya, menatap Zaina yang kini sudah berbaring di atas sofa, Ezra tersenyum sebelum ia mengukung Zaina dengan tubuhnya lalu mendaratkan bibirnya pada milik Zaina.

Ezra mencium Zaina dengan gentle, kemudian ketika Zaina melingkarkan tangannya di leher Ezra, pria itu mengistirahatkan dahinya di bahu Zaina.

"Thank you, Zai."

Zaina mengusap rambut belakang Ezra, "You're welcome boyfie."

Ezra langsung mendengak ketika mendengar panggilan itu, ia terkekeh sambil menatap Zaina sebelum mendaratkan kecupannya pada pipi sang wanita sebelum bangkit dan menarik tangan Zaina untuk ikut bangkit juga.

"Lanjutin makannya dulu!" Kata Ezra.

Zaina menurut. Ia membawa mi-nya ke sofa dan berpindah memakannya di sana sambil berhadapan dengan Ezra.

"Tadi gue ditolongin kak Honey," ucap Zaina ditengah makannya itu, lantas membuat Ezra yang sedang menonton TV, kini menoleh pada pacar barunya.

"Iya, udah tau dari Eyra."

"Dia baik banget deh, dia bahkan mau anterin gue cuma gue tolak karena gak enak sama suaminya, mereka juga bawa anak kecil yang sayup-sayup gue dengar manggil kak Honey itu mama. Berarti suaminya duda ya mas?"

"Mungkin."
"Umur berapa anaknya?"

"Lima tahun."

Ezra senyum tipis, "Honey pasti sayang banget sama anak sambungnya."

"Seumuran Isha ya mas?"

Ezra mengangguk.

"Iya jadi gitu, kak Honey akhirnya telpon Eyra buat jemput gue."

"Pantesan dia gak ada di acara reuni SMA, lagi jalan bareng keluarganya toh."

"Jealous nih?"

"Jealous banget lah gila!"
"Kan gue juga pengen jalan bareng lo, terus bawa anak kita."

Zaina langsung menaruh mie-nya di atas meja.

"Kenapa? Itu belum abis."

"Denger omongan lo tiba-tiba aja bikin gue kenyang."

***

"Bunda......" mendengar suara seruan anak pertamanya yang baru pulang, si bunda menyatukan alis bingung terlebih ketika dirinya yang sedang menonton TV dengan sang suang langsung dipeluk oleh anak laki-lakinya itu dan mengambil posisi duduk di tengah-tengah dirinya dan sang suami.

Twist of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang