Bab 15

2 1 0
                                    

Dua buah gunung timbul dari dasar laut. Kaki-kakinya tidak terlihat, tersembunyi oleh gelapnya lautan. Puncaknya terendam oleh permukaan laut, menutupi apapun yang berada di bawahnya. Menjulang dari kedalaman bagai gapura dari neraka, Kedua gunung itu menyambut kedatangan Arjuna. Kini kapal selam mungil itu berada di antara keduanya. Ia berenang perlahan, berusaha merayap ke Gunung Jin di sebelah timur. Arjuna sudah tiba di Helen Shoal, medan laga.

Suasana di dalam kabin hening bagai kuburan di tengah malam. Tak terucap sepatah kata pun dari keempat puluh ABK Arjuna. Suara gesekan pena terdengar nyaring memecah kesunyian. Setiap personil seakan disedot oleh tugasnya. Tak ada canda tawa, mereka hanya berbisik-bisik satu sama lain. Sementara mereka sibuk dengan tugasnya, perhatian Aldi tersita pada peta navigasi. Kedua matanya memindai setiap lekuk dan ceruk dasar laut, ditampilkan dalam peta holografis tiga dimensi.

"Pit, sonar. Kontak Sierra 1, baringan 0-2-7. Jarak 6 km," bisik Yuni. Ia lalu memutar-mutar tetikus di komputernya, mencocokkan sinyal yang dihasilkan. Satu per satu sinyal dicocokkan dengan bank data. Seketika itu Yuni mendapatkan hasilnya dan ia merinding. "Sierra 1 kapal selam Kelas Ming," katanya sambil berusaha menenangkan diri.

"Lanjutkan," balas Aldi dengan berbisik. Bagus sekali, belum-belum sudah mendapat jatah kapal selam. Sekalian saja pesawat maritim. Sial baginya ketika Aldi melihat ke arah peta holografis, Ming sedang bertengger di utara Gunung Jin, lokasi tujuan Arjuna. Selama Ming berada di sana, Gunung Jin adalah milik Ming.

Sementara itu, suara kocokan baling-baling Ming terdengar nyaring di telinga Sersan Yuni, padahal lawan sedang bergerak perlahan. Biasanya suara baling-baling bisa teredam oleh tekanan air di kedalaman, tapi tidak untuk yang satu ini. Artinya Ming ada di kedalaman periskop.

Yuni menutup matanya dan meperhatikan suara baling-baling dengan saksama. Gemuruh teratur baling-baling kembali terdengar nyaring di telinganya. Suaranya bergerak dari kanan menuju telinga kiri. Ming bergerak ke ... arah barat. Bisa jadi mereka sedang mengawasi permukaan atau snorkelling mengisi baterai. Sang sersan menyimpulkan yang pertama, karena suara ketukan diesel tak terdengar sama sekali. Ming sibuk mendengarkan lingkungan sekitarnya. Gawat, artinya kapal selam sialan itu sedang bersiaga. Lebih-lebih armada permukaan sudah hadir menunggu Shuimu di sini. Hanya saja mereka tak tahu ada tamu tak diundang. Kita.

Sementara Ming bersantai di kedalaman periskop, Arjuna berada di kedalaman 300 meter, merayap bak ular dan terus mengintai Ming dengan saksama. Tubuh Ming boleh jadi kuno dengan mesin diesel yang terkenal ribut. Namun, kalau sudah senyap bisa menjadi setan laut, tak kalah dengan Arjuna yang modern. Di samping itu, mereka juga membawa torpedo Yu-12 yang merupakan kelas berat, mampu mengaramkan kapal induk dengan sekali tembak. Bulir-bulir keringat mulai muncul di dahi Aldi. Bagaimana caranya kita ke Gunung Jin? Ming bergerak ke barat, sedangkan Arjuna ke timur laut. Jika Ming berputar ke selatan, bisa berpapasan dengan Arjuna. Kontra deteksi sudah pasti terjadi.

Sabar, Aldi, katanya pada diri sendiri. Kita lihat dulu Ming mau ke mana. Sabar. Tabah sampai akhir, katanya di dalam hati. Ia terus mengulangi semboyan itu berulang kali. Tak lama, jawaban pun tiba.

"Dan," kata Yuni Hartanto si petugas sonar, "Ming berubah arah."

"Ke mana?"

"Arah 0-0-5," jawab Yuni.

Doanya terkabul, Aldi pun tersenyum lebar. Ming berputar ke utara, melepaskan diri dari buaian Gunung Jin. Kapal selam itu bergerak menuju samudra. Putaran itu menyebabkan mereka membelakangi Arjuna. Situasi menguntungkan bagi Arjuna, karena Ming tak dilengkapi dengan sonar tarik. Mereka tuli di buritan. Kita tepat berada di zona baffles-nya.

Tak mau membuang kesempatan, Aldi berujar, "Tono, arah baru 0-8-5, kedalaman 400, 7 derajat turun."

"Copy that, Dan. Arah 0-8-5, kedalaman 400, 7 derajat turun," kata Tono mantap.

Luka di Bawah OmbakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang