⚜️ WELCOME TO IMMORAL ⚜️
Yang merasa belum cukup umur, silakan pergi. Yang merasa tidak cocok dengan genre seperti ini, silakan pergi juga tanpa perlu meninggalkan hate comment. Siapa pun yang meninggalkan jejak hate comment, akan langsung saya block. Tidak juga menerima perintah alur sesuai ingin readers.
• I M M O R A L •
DARK ROMANCE & GORE 📌
BAHASA KASAR + FRONTAL 📌
PENCIPTA, PENULIS, PEMILIK ASLI KARYA : MORANA MACARIA 📌DIMULAI : 12 JULY 2024
FINISH : —Happy reading!
****
Agafay Desert, Marrakech, Marocco 🇲🇦
"Jadi kau mau apa jika aku tidak ada uang, eh? Kau jalang dan memang tugasmu untuk memuaskanku."
"Tugasku?" Si jalang melotot. Pipinya nan memerah bekas tamparan tak membuatnya gentar. Hanya dengan memakai bra serta dalaman ia menghadap lelaki di depannya.
"Aku hanya memuaskan lelaki yang memiliki uang. Jika kau miskin, tidak usah kau ke sini dan meminta dipuaskan oleh salah satu dari kami." Perempuan muda ini membentak, rahangnya mengetat tanda marah. Matanya kian melotot dengan nyalang.
"Kami para jalang hanya menginginkan uang, bukan mendambakan batang-batang bau kalian. Berikan uangku dan pergilah," bentaknya lantang. Mendesak maju, kasar napasnya memburu. Ia meminta haknya, hasil kerjanya sebab telah memuaskan pria di depannya ini.
Pria yang bertelanjang dada dan hanya memakai boxer itu berdecih, menyeringai menunjukkan deret kuning giginya. "Aku tidak ada uang. Jalang tetaplah jalang, jadi tidak perlu dibayar," katanya bernada meremehkan.
Sementara di waktu yang bersamaan, di lantai dasar bangunan kayu tersebut, di tengah-tengah ramainya para pengunjung lelaki yang asyik minum-minum serta bermain kartu, di tengah-tengah pengapnya ruangan nan penuh akan asap rokok mengepul, seorang jalang lainnya berlari buru-buru menghampiri salah satu meja penuh pengunjung. Ramai suara tawa para lelaki yang heboh bermain kartu, merokok tanpa henti di meja kayu bundar tersebut.
"Madam." Suara panggilan yang meninggi ini membelah udara dari kejauhan. Langkah nan terburu-buru berhasil mencuri pandang ke si jalang.
"Madam. Seorang pria berulah di atas." Jalang cantik ini berhenti di dekat meja, menatap satu-satunya wanita yang ikut duduk bersama para lelaki di meja bundar tersebut. Kulit kacang, botol-botol kosong, kartu-kartu dan puntung-puntung rokok memenuhi meja itu.
Langkah jalang kian maju, matanya membulat dengan ekspresi wajah mengeras. "Sirea dipukuli oleh pelanggan yang datang dua jam lalu," tambahnya.
Semua orang mendengar itu, membuat seluruh mata para lelaki lantas melihat kepada wanita yang duduk bersama-sama dengan mereka ini, asyik mengunyah kacang sembari memegang kartu di tangan.
"Kamar nomor berapa," lontar wanita yang dari tadi hanya diam. Fokus pada kartu-kartunya.
"Nomor lima, ujung kiri," jawab si jalang. "Kamarnya dikunci dan aku hanya bisa mendengar keributan dari luar. Aku mendengar Sirea berteriak."
Yang diberitahu masih tetap diam, ia menyesap rokoknya di asbak. "Tinggalkan uangnya di meja, aku menang," timpal wanita itu. Membanting kartunya di meja, memenangkan permainan. Sekali lagi.
Ia lalu berdiri dengan menggigit rokoknya di sudut bibir, melangkahi kursi sembari membenarkan bra-nya, meremas payudaranya sendiri.
"Pria miskin memang selalu banyak tingkah," gumamnya kemudian mengembuskan asap rokok dari pinggir cela bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORAL
RomanceWanita tetaplah wanita. Wanita ialah makhluk lemah perasa, perasaannya yang selalu lebih unggul dari logikanyalah yang membuatnya lemah sehingga berakhir dengan dipandang sepele. Wanita tetaplah wanita, mereka terbatas dan tak pernah diberi kesempat...