Chika - Christy: Bujuk

2.8K 168 27
                                    

"Kak Chika!"

Panggilan yang cukup keras itu, mampu membuat pemilik nama menoleh. Ada segaris senyum yang dilempar untuk menjawab penggilan itu, sebelum Chika kembali berbicara dengan orang di seberang sana melalui ponselnya.

Sambil mendekat ke arah si pemanggil, ia terlihat buru-buru menyudahi percakapan yang sejak masuk ruangan ini, membuatnya abai dengan kondisi sekitar, termasuk keberadaan Christy yang sedang duduk sendirian di sana.

"Kamu kegiatan, dek?" tanyanya seraya mengambil duduk di samping Christy.

Christy belum menjawab, anak itu memilih memeluk Chika terlebih dahulu. Pelukan erat yang dibalas tak kalah erat oleh Chika.

"Kangen," lirih Christy yang masih menyimpan kepala di pundak Chika.

Tak Chika balas dengan kata, dia hanya tersenyum sembari mengusap-usap punggung Christy selembut yang ia bisa.

"Kak Chika abis sakit lagi, ya? Badan Kakak anget."

"Udah mendingan, kok."

Mereka lepas pelukan, saling pandang. Ada tatap kuyu yang Christy tangkap dari mata Chika. Ada pandang lelah yang Chika terima dari mata Christy.

"Kamu ada kegiatan hari ini?" Chika mengulang pertanyaannya tadi.

"Iya, mau MV reaction."

"Oh... yang lain ke mana?"

"Ada di dalam, sebagian lagi jajan, ada yang belum datang juga. Kak Chika ada kegiatan di sini? Mau MV reaction juga?" ada binar yang seketika Christy pancarkan dari dua bola matanya.

Namun, tak lama. Setelah Chika menggeleng, anak itu terlihat lesu.

"Aku bukan senbatsu kalau kamu lupa. Ke sini cuma mau ambil tugas yang ketinggalan semalam, abis itu ke kampus."

Ada decakan keluar dari bibir yang Christy cebikan. Posisi badannya yang tadi menghadap Chika, langsung ia ubah dengan cepat untuk memunggungi Chika.

"Ya udah sana, ambil tugasnya!" ketus Christy.

Chika yang paham, langsung berdiri. Namun, perempuan itu, menyempatkan diri untuk mengusap pelan, kepala belakang milik Christy sebelum pergi.

Chika mulai berjalan meninggalkan adik kecilnya di meja depan bersama tas-tas member yang sedari tadi, pemiliknya juga tak terlihat. Dia mulai mendorong pelan pintu ruang kegiatan yang tak terlalu tertutup.

"Permisi," sapanya.

Di sana ada Shani, Feni, Indah, Eli yang sedang duduk di bawah, dan staff yang terlihat sedang mempersiapkan barang untuk kegiatan hari ini.

"Lho, Chika? Ngapain, Chik? Emang ada jadwal kegiatan?" tanya Eli.

Chika belum menjawab dengan kata, hanya menggeleng sambil terus berjalan menuju meja di pojok ruangan.

"Mau ambil tugas yang ketinggalan semalam," jawabnya kemudian.

Dia masih sibuk mengecek setiap laci meja tersebut. Menurut staff yang kemarin terakhir di sini, tugasnya itu disimpan di meja pojok ruangan. Chika pikir akan mudah mencarinya, ternyata di sana juga menumpuk beberapa lembar kertas tugas member yang sepertinya sengaja ditinggal atau tertinggal sama seperti miliknya.

"Kenapa gak print ulang aja, Chik? Dari pada harus ke sini, kamu muternya jauh," itu Shani yang bersuara.

"Tulis tangan, Ci, tugasnya. Jadi mau gak mau ke sini dulu," jawab Chika tanpa melihat ke arah Shani, sebab ia masih memilah tumpukan kertas yang entah kenapa cukup banyak.

"Nah!" Serunya saat menemukan kertas bertuliskan namanya di sana. Dia tak lantas beranjak dari jongkoknya di depan meja.

Tangannya sibuk membalas pesan yang sejak tadi terus bergetar di saku celananya.

Narasi Cerita Singkat di TwitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang