"Matttiiiiiii guaa maaatiiiii, jam berapa ini." Ucap seorang gadis sambil berlari menyusuri lorong kampus. Dia menyadari bahwa dia sudah telat untuk masuk kelas pertamanya di jam 8. Dan sekarang jam 08.10.Pagi itu adalah mata kuliah Filsafat ilmu dan logika.
Sally Mauvarida, seorang gadis manis anak psikologi yg selalu hobby telat. Ya minimal mepet waktulah, baginya waktu adalah uang jadi buat apa dia menunggu hal yg tak guna apalagi menunggu dosen yg kadang suka tak tepat waktu. Jadi motonya, mending dia yg telat daripada harus menunggu, RUGI!
Dengan wajah sedikit judes membuatnya tidak memiliki banyak temen, kayaknya malah ga punya deh. Dia cuma sering selalu bersama seorang gadis cantik putih nan anggun.
Gissa Ilova, anak psikologi juga dan salah satu teman Sally, anak baik dan sedikit bawel. Cuma dia selalu sibuk mencari cinta sejatinya yg tak kunjung datang. Sedikit pintar cuma sangat royal, bukan orang kaya tapi moto hidupnya adalah suka menafkahi oranglain.
Sally mengintip ruang kelas yg ingin dia masuki, takut-takut ketauan oleh dosen di dalam bahwa dia sedang mengintip. Namun ternyata dosennya belum datang ke kelas. Sally membuka pintu dan duduk disamping Gissa.
"Kebiasaan, kalo ada lomba siapa absen sering telat lu pasti juara sih Sal." Ucap Gissa saat melihat Sally duduk disebelahnya dengan nafas ngos-ngosan.
"Baweeell, gua ga butuh ocehan lu. Minum mana minum?!" Ucap Sally terengah engah.
"Hemmm, es kopi buatan...."
"Buatan lu? Tengkyu." Belum selesai Gissa meneruskan kalimatnya Sally sudah menenggak kopi di tumbler Gissa.
"Buatan mamang mamang depan, ga usah GR." Ucap Gissa sambil masih menerusakn kegiatan menggunting kukunya.
"Bodo ga peduli, tapi ini penolong banget sihh aahh segarnyaaa tenggorokan gua dari semalem ga minum." Ucap Sally mengembalikan tumbler Gissa.
"Lu ga punya air minum?" Tanya Gissa heran.
"Gak."
"Miskin." Sindir Gissa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda