ketiga

1.1K 53 1
                                    


Setelah berbincang lumayan lama dengan Tante Mauren, Sally dan Mama Iren pamit pulang.

"Makasih ya Mor udah mau dititipin Sally, nanti kalo urusan disana udah selesai aku langsung jemput Sally ya." Ucap Mama Iren.

"Santai aja, kan aku kebetulan ga ada anak cewek jadi anggaplah Sally anakku." Ucap Tante Mauren.

Sally hanya tersenyum pasrah, dia memandang kearah dalam rumah. Daritadi Airon tak menampak wajahnya lagi.

"Tante pamit ya, besok malem Sally kesini ya. Pulang kampus Sally ke rumah dulu ambil beberapa barang-barang Sally." Ucap Sally dan mencium tangan Tante Mauren.

Mereka pun masuk mobil dan pergi meninggalkan rumah Airon.

"Maaa, kenapa ga nanya Sally dulu sih? Kan kalo gitu Sally bisa ke rumah Gissa." Protes Sally.

"Mama ga enak ahh kalo kamu dirumah Gissa sama mama papanya, ga begitu kenal. Kalo Mauren kan temen mama dari dulu." Ucap Mama Iren.

"Tapi kan ujung-ujungnya Tante Mauren juga pergi ninggalin Sally, dia ada urusan juga kan." Jawab Sally.

"Tapi kan ada Mbak yg bantuin, terus ada siapa tadi anaknya Tante Mauren? Ganteng loh, mama baru liat. Tipe mama banget tuh." Ucap Mama sambil menyetir mobilnya.

"Dih maa apaan sih." Ucap Sally.

"Tapi ganteng kan Sal? Siapa namanya? Icen?" Tanya Mama.

"Ijen! Kawah Ijen, cocok namanya sama sikapnya. Dingin kayak kawah ijen, mana bikin sesak nafas juga lagi." Sally menggerutu sendiri.

"Kenapa kamu?" Tanya Mama Iren.

"Gapapa, cuma lagi keselek kenyataan." Ucap Sally asal.

"Mama mau deh punya menantu kayak Icen." Ucap Mama berkhayal.

"Ga usah macem-macem Ma aahhhh." Sally sebal mendengar ucapan mamanya.

"Hahaha marah-marah muluk ah kamu." Ucap Mama.

Merekapun sampai dirumah dan Sally langsung naik ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya lelah.

Sementara dirumah Airon. Sepeninggalan Sally, Airon baru memberanikan diri untuk turun kebawah.

"Loh baru turun, temen mama udah pulang." Ucap Mama Mauren ketika kembali masuk kedalam rumah.

"Iya." Ucap Airon singkat.

"Aku laper ma, mama masak apa?" Tanya Airon.

"Ga masak hehe, beli aja gih diluar atau pesen online." Ucap Mama Mauren.

"Ahhh mamaaaa, tau gitu tadi aku makan dulu di kampus." Ucap Airon. Airon sebenarnya manja dirumahnya, cuma jika dirumah dia menjadi sangat pendiam.

"Cen, tadi tuh anaknya temen mama namanya Sally." Ucap Mama Mauren.

"Icen tau dia kok, itu mahasiswi Icen di kampus." Jawab Icen sambil mengunyah buah dari kulkas.

"Ohh mahasiswi kamu? Kok tadi kamu diem aja sih." Ucap Mama Mauren.

"Yaa terus icen harus apa? Pargoy depan dia? Kan ga ma, ya biar aja lah." Jawab Airon sebal.

"Dia di kampus gimana Cen?" Tanya Mama Mauren.

"Ga tau, ga merhatiin." Jawab Airon tentu saja berbohong.

"Kayaknya anaknya asik yaa, mama mau deh punya......"

"Apa? Apa?? Ga usah aneh aneh Ma, Icen ga suka." Ucap Airon malas.

"Ntar juga kamu suka sama dia." Jawab Mama dan langsung meninggalkan Airon.

Dia Yg Tak Boleh Disebut NamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang