Seminggu sebelum acara tunangan Gissa. Gissa mengajak Sally untuk membicarakan perihal soal Ultra. Malam itu Gissa kerumah Sally, dan berencana tidur disana."Haii Tante Iren, cantik sekali." Ucap Gissa menyapa Mamanya Sally.
"Eh Gissa, kemana aja cantik. Udah lama ga kesini." Jawab Mama Iren.
"Repot Tante, hehehe. Ini aja disempet-sempetin." Jawab Gissa.
"Mau tunangan dia Maaa. Makanya sombong." Sahut Sally dari dalam.
"Ohh mau tunangan? Kapan?" Tanya Mama Iren.
"Seminggu lagi Tante, nanti Tante dateng ya sama Sally." Ucap Gissa.
"Iya nanti Tante dateng sama Om, kamu kapan Sall nyusul Gissa tunangan?" Ucap Mama Iren kemudian.
"Tunangan sama siapa Ma?" Jawab Sally.
"Icen lah siapa lagi?" Ucap Mama Iren.
"Icen siapa Sall?" Tanya Gissa.
"Airon, siapa lagi." Jawab Sally sambil menggandeng Gissa untuk segera ke kamar.
"Tanteee aku keatas dulu yaa." Ucap Gissa kemudian dan berjalan bersama Sally keatas.
Di kamar Sally mereka mengambil posisi untuk mulai bercerita.
"Jadi mama udah setuju banget lu sama Airon?" Tanya Gissa.
"Dari awal liat Airon emang udah ngebet banget emak gua mah." Jawab Sally.
"Ya udah Sall, lu masih aja ragu sama Airon." Ucap Gissa.
"Gua ga ragu sama Airon, Giss. Gua ragu sama diri gua sendiri."
"Takut Airon mati?" Tanya Gissa.
"Udah gak kalo itu." Jawab Sally dan tersenyum.
"Terus?" Tanya Gissa bingung.
"Takut Airon bosen sama gua sama sikap gua, terus akhirnya kita selesai. Gua ga siap kehilangam dia Giss. Terlalu dalam rasa yg gua punya buat dia." Jawab Sally.
"Aduhhhh, temen gua sekalinya jatuh cinta kayaknya sampe ke lubuk hati yg paling dalam. Gemeesss." Goda Gissa.
"Ga usah rese, ya lu sekalinya pacaran langsung tunangan. Hebat!" Ucap Sally.
"Takut cowoknya keburu sadar, ga jadi dikawinin ntar gua." Jawab Gissa
"Ehh, jadi kenapa itu si Ultra?" Tanya Sally.
"Oiyaaa, gua kan kesini mau cerita soal Ultra ya." Ucap Gissa.
"Iya dia kenapa?" Tanya Sally penasaran.
"Sall, tapi janji ya lu jangan kaget." Ucap Gissa.
"Apa?" Sally makin penasaran.
"Bapaknya Ultra itu orang berpengaruh di Swiss. Bapaknya mafia disana." Ucap Gissa.
"Bukannya bapak emaknya juragan domba?" Tanya Sally.
"Kamuflase aja, buat nutupin identitas sebenernya." Jelas Gissa.
"Mafia gimana?" Tanya Sally bingung.
"Bapaknya punya pabrik mesiu di Swiss. Bisnisnya ilegal. cuma memang keluarga dia punya pabrik terbesar disana." Jelas Gissa kemudian.
"Terus?" Sally masih tak mengerti.
"Mereka ga punya izin untuk mendirikan pabrik trrsebut, tapi beberapa instansi disupply sama mereka." Gissa masih menjelaskan.
"Nahh masalahnya apa?" Tanya Sally.
"Setiap orang pasti punya rival, ada aja yg ga suka sama mereka, ada aja yg iri dan mau jatuhin mereka." Jelas Gissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda