Malam hari, Sally sedang menonton televisi diruang bawah, tak lama Airon turun ke bawah menghampiri Sally."Mama mana Sall?" Tanya Airon.
"Gatau." Jawab Sally singkat dan malas.
"Emang tadi ga ketemu?" Tanya Airon
"Gak." Jawab Sally masih singkat
"Kamu kenapa Sall?" Airon penasaran dengan perubahan sikap Sally.
"Gapapa." Sally menatap fokus televisi tanpa menoleh ke Airon.
"Salll." Airon mengeraskan suaranya.
Sally menoleh malas dan menatap telivisi lagi.
"Kenapa sih Ai?" Tanyanya lembut.
"Duh, suara lu ga usah gitu, bisa sinting gua." Ucap Airon dalam hati.
"Mama mana?"
"Kan saya bilang ga tau Airon, duhh kupiing." Ucap Sally lelah.
"Kan kamu disini, masa ga liat."
"Gatau ah." Sally berdiri dan siap meninggalkan Airon.
"Ralla sama saya ga sebahagia yg mama ceritain, Sal." Ucap Airon sambil menahan lengan Sally.
"Hah? Emang saya ada nanya?" Sally heran.
"Ngasih tau."
"Saya ga mau tau." Sally menepis tangan Airon dan berlalu.
"Saya ga peduli Ai dengan urusan remeh kamu dan pacarmu itu." Ucap Sally sambil menaiki anak tangga. Dia memang tak sepeduli itu, bukan pura-pura.
"Duhhh gobloknya muluuttt, ini mulut lancar amat kalo ngomong. Ngapain gua klarifikasi Ya Allah. Lagian emang si Sally cemburu? Kan gak juga. Aduh tolol banget lu Airon. Nama doang Airon tapi otak ga seencer Ironman." Rutuk Airon menyesali ucapannya.
Sally berjalan kearah kamarnya sambil bertanya-tanya.
"Kenapa deh sih itu Mr. Ajaib? Emang bener Ajaib. Ga ada angin ga ada ujan bikin klarifikasi. Dikira saya peduli? Oh tentu tidak!" Ucap Sally pada dirinya sendiri.
_______________________________________________________
Esok harinya Mama Mauren dan Airon sudah berada dimeja makan ketika Sally turun.
"Eh anak cantik tante, sini Sall sarapan dulu." Ucap Mama Mauren.
"Tante, aku langsung berangkat aja ya." Ucap Sally dia melihat jam ditangannya, takut Ultra keburu datang.
"Loh ga bareng sama Icen?" Tanya Mama Mauren.
"Gak Tante." Jawab Sally
"Bareng kok Ma." Namun Airon mengatakan hal yg beda.
"Aii? Saya dijemput." Ucap Sally.
"Kamu kemarin janjinya sama saya apa?" Ucap Airon tegas.
"Jadi bareng apa gak?" Tanya Mama Mauren.
"Hari ini gak tante, soalnya temen aku Ultra udah dijalan mau jemput." Jawab Sally.
"Ultra lagi, Ultrasonik? Lumba-lumba kali ah dia. " Gerutu Airon.
"Ngoceh aja kakek kakek." Sahut Sally.
"Ya udah Ya udah ga usah ribut. Yg penting Sally sampe ke kampus." Mama Mauren menengahi.
Sally tersenyum puas kepada Airon dan dibalas oleh lirikan tajam.
"Oiya Sal, Mamamu tadi telpon tante, katanya beliau belom bisa balik kesini. Mau ke.... aduh tante lupa lagi. Masih ngurusin mesin beras kalian, cuma katanya mau buka pabrik baru dimana yaa.. pokoknya gitu deh Sall. Kamu gapapa disini dulu sama Airon?" Ucap Mama Mauren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda