duapuluh

890 45 0
                                    


Sally dan Airon sampai dirumah, Sally langsung masuk ke kamar. Sementara Airon menatap Sally yg entah mengapa menjadi diam selama diperjalanan.

"Kok jadi dia yg bete sih? Perasaan harusnya gua yg bete deh." Ucap Airon menatap Sally yg berlari ke kamar.

Sementara Sally bete karena Airon yg mendadak diam tak jelas sepanjang jalan.

Sally duduk diatas kasur di kamarnya. Dia laper cuma dia malas turun. Malas bertemu dengan Airon.

Tiba-tiba Airon mengetuk pintu kamarnya.

"Sall. Makan yuk, Aku udah masakin nih." Ucap Airon pelan.

"Duh si Airon pake nawarin makan pula, mana dia yg masak lagi, kan masakan dia enak. Turun ga ya, kalo ga turun gua laper." Sally berbicara sendiri.

"Salll, ga mau keluar? Ya udah aku abisin nih makanannya." Ucap Airon.

"Jangaaaannn!!!" Ucap Sally sambil membuka pintu dan mendorong Airon yg menghalangi jalannya.

"Dihh gua didorong." Gerutu Airon.

"Aiiii, mana makanannyaaaaaa." Teriak Sally dibawah.

"Makanya jangan sotoy." Ucap Airon dari tangga dan menghampiri Sally.

"Mana?" Tanya Sally saat Airon berada disampingnya.

"Noh di meja belakang." Ucap Airon.

"Dih tumben amat makan di taman belakang." Ucap Sally dan berjalan kearah taman belakang.

"Udah ga usah komen ya, berisik. Mending makan aja." Ucap Airon saat Sally ingin membuka mulutnya.

"Hehe.. iya iya makan. Tau aja aku laper." Ucap Sally dan duduk dikursi dan diikuti oleh Airon.

Mereka menatap makanan yg ada di meja dan tak sabar ingin mencicipinya.

"Salll, kok tau-tau tadi diem aja, kenapa?" Tanya Airon.

"Gapapa, abis kamu diem aja. Ya udah jadi aku diem aja. Kamu kenapa diem aja." Ucap Sally kemudian.

"Angga siapa?" Tanya Airon dengan tatapan tajam.

"Aku juga ga tau, tadi dompet aku ilang kan, pas aku mau cek ke kelas ternyata dia yg nemuin. Udah." Jawab Sally sambil memakan masakan Airon.

"Terus dia ngapain ngikutin kamu?" Tanya Airon.

"Ngikutin aku? Ohhh, ga tau. Dia minta nomor handphone aku aja sih." Jelas Sally.

"Jangan dikasih." Ucap Airon cepat.

"Kenapa?" Tanya Sally.

"Yaa kamu ga kenal dia Sall, nomor itu privacy." Jelas Airon.

"Yaa karena ga kenal makanya dia ngajak kenalan." Ucap Sally.

"Sallll." Ucap Airon keras.

"Kenapa?" Tanya Sally heran.

"Jangan dikasih, aku bilang jangan ya jangan. Nomor itu privacy. Ga semua orang boleh tau nomor kamu. Kamu cuma boleh kasih nomor kamu ke orang terdekat kamu." Ucap Airon.

"Ohh itu alasan kamu ga kasih aku nomor kamu? Karena aku bukan orang terdekat kamu." Tanya Sally tersenyum.

"Gak gitu Sall." Ucap Airon lemah.

"Cckk aahh." Airon mengeluarkan handphonenya dari saku celananya dan menekan kontak Sally dan menelponnya. Handphone Sally berdering.

"Itu nomor aku, sini aku save." Ucap Airon mengambil handphone Sally.

"Tuh udah aku save di handphone kamu." Ucap Airon dan mengembalikan handphonenya.

" Ucap Airon dan mengembalikan handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia Yg Tak Boleh Disebut NamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang