tigalima

1.2K 58 3
                                    


Setelah Natta turun dari mobilnya, dan perjalanan menuju rumah Sally. Airon nenatap Sally yg ternyata tertidur disebelahnya. Namun masih ada sisa bulir airmata dipipinya.

Airon tau kalau Sally sangat menyayangi Ultra, dia tau kalo Ultra adalah bagian dari hidup Sally. Airon sudah tak pernah cemburu lagi dengan Ultra, dia tau Sally bisa memposisikan Airon dan Ultra di hatinya.

Mereka sampai di rumah Airon, Airon sengaja mengajak Sally kerumahnya. Dia ingin menenangkan Sally, kbetulan Mama Mauren sedang tak ada dirumah.

"Sayang, bangun." Ucap Airon lembut.

"Sayaanggg, udah sampe." Ucap Airon lagi.

Sally membuka matanya perlahan dan melihat sekitar.

"Ini dirumah kamu Ai?" Tanya Sally pelan.

"Iya sayang, kamu tenangin diri kamu disini dulu ya. Tadi aku udah telpon Mama Iren buat izin ajak kamu disini ya sayang." Ucapnya sangat lembut membuat Sally tenang.

Dia beruntung saat seperti ini ada Airon dsampingnya. Dia lalu teringat Natta, siapa yg sedang menguatkannya sekarang dan siapa yg dia peluk sekarang.

"Ai, terimakasih udah ada buat aku ya. Terimakasih, Allah sayang banget sama aku sampai Dia gak mau aku ngelewatin yg berat ini sendirian." Ucapnya lagi.

"Sayang, udah ga usah mikirin apa-apa dulu. Sekarang kamu turun ya." Ucap Airon.

Sally membuka pintu mobilnya dan turun. Dia masuk kedalam rumah, suasananya masih sama. Membuatnya mengingat lagi saat sama Airon, dia tersenyum dan menoleh menatap Airon yg berjalan dibelakangnya.

Sally berlari kearah Airon dan memeluknya.

"Aku sayang kamu." Ucapnya sambil memeluk Airon erat.

Airon menatap gadis itu, gadis yg selama ini dia jaga mati-matian dan selalu diusahakan kebahagiaan untuknya.

"Kenapa Sall?" Tanya Airon bingung.

"Gapapa, kamu tau kan kalo aku sayang kamu?" Tanya Sally menatap Airon.

"Peluk lagi sini." Ucap Airon.

Sally memeluk pria itu lagi, rasanya tak ingin melepasnya.

"Kamu tidur dulu diatas ya, terserah mau di kamar kamu yg dulu atau di kamar aku, sebebasnya kamu aja ya." Ucap Airon.

"Di kamar aja ya, boleh kan." Ucap Sally tersenyum.

"Iya boleh sayang. Aku ga nemenin ya, aku mau masakin kamu." Ucap Airon kemudian.

"Yeeaaayy dimasakin kamu lagi." Ucap Sally.

Airon menatap Sally, dan mengingat bagaimana tadi tangis Natta untuk Ultra.

"Tunggu, sini deh."

"Kenapa Ai?"

"Liat tadi kesedihan yg Natta rasain, bikin aku janji sama diri aku sendiri kalo aku ga akan biarin kamu menangisi aku, sayang." Ucapnya mendekatkan diri ke Sally.

"Gak boleh! Kamu ga boleh bikin aku nangis." Ucap Sally sambil ngomel.

"Iya Sallyku sayang." Ucap Airon.

Mendengar kalimat itu membuat Sally ingat Ultra. Dia malah semakin mengeratkan dekapannya kepada Airon.

"Aku istirahat dulu ya Ai." Ucap Sally.

"Iya sayang." Ucap Airon.

Sally naik ke kamar Airon, dia membuka kamar tersebut dan melihat berkeliling. Diatas meja di kamarnya banyak foto Sally disana. Sally tersenyum.

Dia Yg Tak Boleh Disebut NamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang