Ultra masih menatap kosong jalanan di depannya, sampai akhirnya Sally dan Gissa menyadarkannya."Udah Ul, nanti ada waktunya kok." Ucap Sally menepuk pundak Ultra.
"Sabar ya, gua aja masih jomblo kok sampe sekarang. Masih aman kok Ul." Sahut Gissa.
"Hahaha patokannya si Gissa Ul, selagi dia masih jomblo,para jomblo di dunia ini akan aman. Kalo dia udah punya pacar nah lu baru deh was was." Jelas Sally.
"Hahahaha iya juga ya." Ultra tertawa.
Merekapun siap-siap mau pulang, namun Airon keburu datang dan menghampiri mereka.
"Mau pada pulang?" Tanya Airon.
"Gak pak, mau berkelana mencari kitab suci." Jawab Ultra.
"Iya pak, nih patkay nya." Sahut Gissa menunjuk Ultra.
"Heem taik, gua lagi aja si Gissa bener-bener." Sahut Ultra.
Sally tertawa sangat keras dan membuat semua menoleh kearahnya.
"Waduh si Sally kesurupan setan beringin, lu sih Giss pake acara duduk dibawah pohon." Celetuk Ultra.
"Hussstt ssstt udaahh, perut gua sakit." Ucap Sally.
"Hhmmppffhh, Pak maaf pak. Maaf kalo ga sopan." Ucap Gissa.
"Hahha, gapapa Giss. Saya ga sekaku itu kok." Ucap Airon.
"Oiya bapak kenapa nyamperin kesini?" Tanya Sally.
"Sall kamu pulang sama saya ya." Ucap Airon.
Sally menoleh menatap Airon dan menatap kedua temannya.
"Kita ga diajak pak?" Tanya Gissa.
"Kamu mau ikut?" Tanya Airon.
"Jangan pak, ganggu dia. Suka bikin malu." Celetuk Ultra.
"Cckk, suka nurunin pasaran gua aja lu aahh." Sahut Gissa.
"Serius gak kamu mau ikut?" Tanya Airon.
"Gak Pak, nanti kalo saya ikut kasian Sally masa jadi nyamuk." Ucap Gissa.
"Eh maemunah, ga kebalik?" Sahut Ultra sewot.
"Dih sewot aja nih orang, heran." Ucap Gissa.
"Ahh udah ah, ya udah gua balik duluan ya semua. Don't miss me. Ul, jagain temen gua ya, sama lu jangan nacc kaalll. Aku sentil kamu." Ucap Sally meledek teman-temannya.
Airon melirik sinis saat Sally mengatakan itu pada Ultra.
Merekapun masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Ultra dan Gissa.
"Emang harus begitu sama Ultra?" Tanya Airon tiba-tiba.
"Begitu gimana?" Tanya Sally bingung.
"Ah? Gak, lupain." Jawab Airon, dia menyadari kebodohannya.
Sally mengerutkan keningnya kebingungan.
"Kita pulang kan Ai?" Tanya Sally diperjalanan.
"Nonton." Jawab Airon singkat.
"Nonton apa?" Tanya Sally bingung.
"Sal, kalo nonton itu biasanya nonton apa sih? Hah?" Airon malah bertanya balik.
"Film." Jawab Sally.
"Naahh, ya udah. Kok nanya." Jawab Airon.
"Dih iya saya tau. Tapi Film apa maksud saya." Ucap Sally kemudian.
"Nah, kalo nanya tuh yg jelas." Jawab Airon.
"Ya udah film apa? Ah elah bertele-tele banget." Ucap Sally sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda