ketujuh

1K 47 0
                                    

Ultra masih menatap takjub gadis dihadapannya. Dan tak bisa berkata apa-apa. Natta menyadari kebodohannya dan dia berdiri, dia memilih untuk pergi meninggalkan Ultra.

Ultra menarik lengan Natta.

"Lu ada masalah apa Natt?" Tanya Ultra.

Natta menoleh dan menatap lengannya yg ditahan oleh Ultra.

"Kak, aku cuma butuh jawaban. Iya atau gak." Jawab Natta tegas.

"Apa benefit buat gua?" Ultra menantang Natta.

"Kalo berhasil, aku bakal traktir apapun yg kamu mau." Jawab Natta.

"Hemm, seminggu?" Tanya Ultra.

"Iya cuma seminggu." Jawab Natta.

"Sebulan." Tantang Ultra.

"Gak, aku cuma butuh seminggu." Jawab Natta kekeuh.

"Sebulan atau gak sama sekali." Ancam Ultra.

"Seminggu, kalo gagal kita perpanjang waktu." Jawab Natta.

"Apa yg harus gua lakuin?" Ultra merasa tertantang.

"Cukup jadi pacar aku sementara, tapi cuma dibeberapa keadaan aja." Jawab Natta.

Ultra memasang wajah heran dan penuh tanya.

"Nanti aku bakal kasih tau kamu, kapan kamu harus pura-pura jadi pacar aku. Baik di WA ataupun dikenyataan." Jawab Natta.

"Benefitnya, gua ga butuh traktiran, gua bakal minta sesuatu." Ultra menantang Natta lagi.

Natta mulai lelah, dia sepertinya salah meminta bantuan orang. Tapi semua sudah terlanjur.

"Oke, asal masuk akal dan ga ngerusak moral." Jawab Natta tegas.

"Hahaha, kamu pikir aku sebejat apa, pacar?!" Ucap Ultra jail.

Dia merasa tertantang dengan gadis ini, gadis yg selama ini dia pikir sangat pendiam ternyata memiliki ide gila. Dan lucunya, gadis ini berani menantangnya.

Natta bergidik mendengar ucapan Ultra. Dia sama sekali tak memiliki cinta untuk Ultra, selama ini dia hanya mengagumi ketampanan Ultra dan penasaran saja. Entahlah, hati Natta masih untuk Arez. Bodoh? Sangat!

"Aku yg pegang kendali Kak, jadi kakak ga boleh anggap aku pacar seenak kakak. Hanya sesuai perintah aku." Ucap Natta.

Ultra menyunggingkan senyumnya. Selama ini harga dirinya selalu diobrak-abrik oleh 2 teman wanitanya, tapi jangan harap Natta bisa melakukan itu juga kepadanya.

"Oke." Jawab Ultra memandang Natta sekilas lalu membuang mukanya dan tersenyum sinis.

"Aduhh semogaaa aku ga salah ambil langkah, ini semua gara2 lu ya Rez, gua jadi kayak orang gila. Gua mau bikin lu cemburu." Ucap Natta dalam hati.

Jantung Natta berdegup kencang dan nafasnya memburu menahan marah untuk Arez.

"Aku duluan ya Kak, perjanjian kita, dimulai besok. Makasih Kak Ultra. Byee." Ucap Natta dengan wajah berseri.

Ultra memandang gadis itu, dia merasa hidupnya penuh kejutan. Lucu, melihat seorang gadis yg selama ini ia perhitakan tiba-tiba memintanya menjadi pacar boongan.

_______________________________________________________

Ultra keluar dari ruang siaran dan berjalan kearah Kantin, 2 teman sintingnya pasti ada disana.

"Girllllssss.. makan apa kalian?" Tanya Ultra menghampiri Gissa dan Sally.

"Apaan sih lu jijik banget Ul." Sewot Gissa.

Dia Yg Tak Boleh Disebut NamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang