Pagi hari Airon sudah duduk di meja makan saat Sally turun dan akan berangkat kampus."Loh kamu ngampus?" Tanya Airon.
"Iya kan, kenapa?" Tanya Sally.
"Kamu sehat?" Tanya Airon.
"Sehat, kenapa sih?" Jawab Sally bingung.
"Istirahat dulu aja Sal." Ucap Airon pelan.
"Airon, saya gapapa. Kenapa sih?" Sally tak sabar.
"Tapi saya ga akan maafin diri saya kalo kamu kenapa-napa lagi Sall." Ucap Airon serius.
"Udah ah bawel. Ayok berangkat." Jawab Sally setengah sebal
"Makan dulu, ga akan berangkat kalo ga makan. Saya udah bikinin sarapan." Ucap Airon.
"Aiii, saya harus berangkat sekarang." Rengek Sally.
"Kenapa harus?" Tanya Airon
"Saya mau ketemu Gissa, ini penting Aiii." Jawab Sally.
"Makan dulu Sally." Ucap Airon tegas.
"Duhh ga keburu nanti ahh, kamu ribett." Jawab Sally semakin sebal.
"Ini saya udah capek loh bikin nasi goreng." Ucap Airon.
"Ah ya udah saya naik taksi online aja." Ucap Sally dan langsung membalikkan badannya.
Airon menarik tangan Sally dan membuat wajah Sally menghadap kearahnya.
"Kamu makan dimobil ya. Jangan bandel." Ucap Airon pelan dan mata mereka bertemu sangat dekat.
"Deg! Sensasi apa ini di perut gua." Gumam Sally.
Sally menatap Airon cukup lama dan tiba-tiba sadar dan langsung menepis tangannya. Airon ke dapur dan mencari lunch box untuk dia masukkan sarapannya.
Sally hanya menatap Airon. Sikap pria itu sungguh membuatnya salah tingkah.
Dimobil Sally mencoba menenengkan dirinya yg mendadak mual entah kenapa.
"Makan Sall, jadi orang kok bandel banget." Ucap Airon. Sambil melajukan mobilnya.
"Iya itu kan orang." Sahut Sally.
"Hah maksudnya?" Tanya Airon bingung.
"Kata kamu, jadi orang kok bandel banget. Itu kan orang, saya mah bukan orang. Jelmaan." Jawab Sally mencoba mencairkan kekikukannya sendiri.
"Hahahaha, bisa ngelucu. Makan! Ga usah ngalihin." Ucap Airon yg awalnya tertawa berubah menjadi tegas.
Sally cemberut dan memakan nasi goreng buatan Airon.
"Selalu enak masakan dia." Gumam Sally
"Ai, kenapa kamu ga jadi chef aja? Masakan kamu enak terus." Ucap Sally.
"Gak." Jawab Airon singkat.
"Kenapa?" Tanya Sally.
"Saya cuma akan masak buat orang tertentu." Jawab Airon datar.
"Biar?" Tanya Sally.
"Biar jadi hal istimewa aja buat dia, ga semua orang bisa rasain masakan saya." Jelas Airon.
"Ohhh, siapa aja yg udah makan masakan kamu?" Tanya Sally penasaran.
"Hmmm, 1 2 3 4..... kamu doang." Ucap Airon pura-pura berhitung.
"Dih pagi-pagi udah dusta." Jawab Sally.
"Saya jarang berdusta." Jawab Airon.
"Ralla?' Tanya Sally ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda