sembilanbelas

896 46 0
                                    

Senin kembali diawali dengan keribetan rutinitas yg entah kenapa senin seperti kena kutukan.Semua menjadi lebih berlebihan.

Jam 8 Sally baru bangun sementara kelas dimulai pukul 09.00, dan itu kelas Airon.

Dia berlari ke kamar mandi, dan cuma sekedar mandi capung, yg penting cuci muka dan cuci ketiak.

Dia turun kebawah berharap Airon masih menunggu dia dibawah.

"Ahh elaahh, tumben amat si Icen ga nungguin gua. Mana udah jam setengah 9 kurang. Keburu ga ya." Sally berbicara sendiri.

Dia kearah meja bar di dapur, dia melihat roti lapis dan susu sudah tersusun rapi disana.

Dia kearah meja bar di dapur, dia melihat roti lapis dan susu sudah tersusun rapi disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh Ai, sempet-sempetnya bikinin gua sarapan." Sally berbicara sendiri.

Dia meminum susunya dengan cepat dan mengambil sepotong roti dan bergegas keluar rumah.

Dia berlari kedepan gerbang dan bertemu satpam dirumah tersebut.

"Paaakkk, maaf ya titip rumah belum dikunciiii." Teriaknya sambil berlari.

Dia berlari ke ujung jalan dan mencari ojek, sambil terus mengunyah.

"Mati gua matiii ini asma gua bisa kambuh lagi." Ucapnya trus sambil berlari.

"Bang anter ke kampus bang buru aahh." Ucapnya kepada tukang ojek.

"Kampus siapa?" Tanya abang ojek.

"Kampus saya bang, masa kampusnya lady gaga, kejauhan." Jawab Sally asal.

"Ya mana saya tau kampus neng dimana." Ucap abang gojek bingung.

"Oiyaa, nihhh disini." Ucap Sally sambil menunjukkan nametag yg bergantung dilehernya.

Abang ojek pun menancapkan gas motornya dengan cepat, sementara Sally dibelakang memukul mukul pundak abangnya.

"Buru bang ayo buru, bisa ilang leher gua kalo telat." Sally setengah berteriak.

"Buset neng itu kampus apa tempat jagal ayam?" Tanya abang ojek bingung.

"Sejenisnya." Jawab Sally.

"Sadis amat kampus sekarang ya." Ucap abang ojek lagi

"Buru bang buru ayoo." Ucap Sally masih memukul mukul pundak si abang.

"Kayak kuda ya gua dicambuk cambuk gini baru jalan." Celetuk abang ojek masih fokus ke depan.

Sally tertawa keras.

20 menit dia sampai di kampus. Jam menunjukkan pukul 08.55.

Dia Yg Tak Boleh Disebut NamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang