Ultra berjalan kearah Sally yg sedang menatap Susu Beruang dari Angga."Hemmm, susu yg pling ga konsisten. Ngapain lu pegang-pegang?" Tanya Ultra.
"Gua boleh dikasih." Ucap Sally.
"Itu yg namanya Angga?" Tanya Ultra.
"Lu liat?" Tanya Sally.
"Iya dan ga cuma gua, tapi penggemar lu." Ucap Ultra dan memberi kode mata kearah Airon berdiri.
Sally melirik dan ujung matanya menangkap sosok Airon yg sedang berdiri dengan tangan dikedua sakunya.
"Ngapain dia?" Tanya Sally heran.
"Cemburu Kak." Sahut Natta.
"Naatt?" Tegur Sally.
"Loh bener, kayaknya Pak Airon cemburu deh." Ucap Natta.
"Ga usah pada drama ya, ga ada kayak gitu. Dan gua ga akan ngebiarin siapapun buat suka sama gua." Ucap Sally.
"Karena lu takut dia mati?" Tanya Ultra heran.
"Iya." Jawab Sally pelan.
"Sall, yg mati karena deket sama lu berapa orang?" Tanya Ultra.
"Satu." Jawab Sally pelan.
"Yg nyaman deket sama lu berapa orang dan sskarang masih hidup?" Tanya Ultra lagi.
"Ga tau." Jawab Sally bingung.
"Banyak, lu sampe ga tau saking banyaknya. Gua dan Airon salah satunya. Nambah si Angga sekarang." Ucap Ultra.
"Masih ngerasa lu terkutuk?" Tanya Ultra lagi.
"Tapi Ull." Protes Sally.
"Ga ada kak orang kena kutukan kayak gitu, yuk bisa yuk." Ucap Natta.
"Lu ga tau rasanya Natt, lu ga tau rasanya cinta pertama lu ninggalin lu gitu aja Natt." Protes Sally.
"Memang, aku ga tau. Tapi kak Sally tau ga? Setiap orang punya lukanya sendiri. Ga cuma Kak Sally, Kak. Maaf, trauma setiap orang berbeda kak, dan aku juga tau mental orang juga beda-beda. Tapi ayo kak realistis. Kakak bukan Malaikat Izrail yg diutus Allah untuk mencabut nyawa." Ucap Natta penuh penekanan.
"Naatt, jangan paksa gua buat ngeluapin soal itu." Pinta Sally.
"Aku ga minta Kakak ngelupain itu, masalalu harus dihargai, baik untuk sebagai pelajaran atau pengalaman. Bukan sebagai 'hantu' dimasa depan Kak." Jawan Natta.
Natta, kamu ga tau rasanya, perasaan bersalah di aku yg ga bisa aku maafin." Sally menahan nada bicaranya.
"Allah ga pernah suka sama orang yg terlalu berlarut-larut dalam masa lalunya." Natta kembali mengingatkan.
"Kak Sally aku ga bermaksud menghakimi tapi mau sampe kapan membohongi hati cuma dengan alasan yg ga masuk akal, ga ada yg sia-sia saat Allah menciptakan segala sesuatunya Kak." Lanjut Natta.
Ultra hanya diam ditempatnya dan melihat Natta dan Sally beradu argumen.
"Natta bener Sall, lu berhak untuk jatuh cinta lagi kok." Ucap Gissa yg tiba-tiba memeluk Sally.
Sally membalikkan badannya dan membalas pelukan Gissa.
"Lu jatuh cinta kan sama Airon?" Tanya Gissa.
"Gak, kali ini bukan karena trauma masa lalu. Gua cuma emang ga ngerasa cinta sama dia." Jawab Sally dengan yakin.
"Belum, lebih tepatnya." Sanggah Ultra.
"Ga tau." Jawab Sally pelan.
"Tapi gua minta ya Sall, tolong jangan larang Airon yg mungkin jatuh cinta sama lu." Gissa memperingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Yg Tak Boleh Disebut Namanya
Teen FictionCerita tentang perjalanan cinta seorang dosen muda