31 : It's You (Part 01)

224 13 0
                                    

Part 01 : The Plan

oOo

Pernah mendengar cerita orang yang sedang menjalin hubungan tapi perlakuan pasangannya tidak benar-benar menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan? Sepertinya kalian sudah berusaha bersikap begitu romantis atau mengharapkan perlakuan romantis juga dari pasangan kalian, tapi yang kalian terima hanyalah perlakuan biasa yang jika dilihat mungkin tak terlihat seperti kalian sedang menjalin hubungan sama sekali.

Itulah yang terjadi pada hubungan Ashley dan Justin. Ashley adalah gadis yang cukup berisik serta sangat menyukai novel-novel romantis sedangkan Justin adalah pemuda yang cukup sedikit berbicara dan lebih suka menghabiskan waktunya dengan menulis esai. Keduanya telah menjalin hubungan sekitar 3 tahun dan dengan pengakuan cinta yang sedikit aneh, keduanya cukup keren untuk bertahan hingga sekarang.

Kencan dan segala kegiatan yang dilakukan oleh sepasang kekasih jarang mereka lakukan, walau terkadang Ashley mengungkitnya kepada Justin terus-menerus yang tentu saja kecil kemudian pemuda itu mengiyakannya. Bahkan mereka juga sangat jarang memposting kebersamaan mereka di sosial media sehingga terkadang orang-orang bertanya-tanya apakah mereka masih bersama atau tidak.

Ashley lebih sering memposting kegiatannya sebagai seorang food blogger sedangkan Justin hampir tak pernah memposting apapun di sosial medianya. Pemuda itu lebih senang mengerjakan esai dan kemudian mengirimkannya ke situs-situs berbayar yang kebanyakan digunakan oleh para pelajar sebagai referensi tugas mereka.

Kepasifan hubungan keduanya sering kali dipertanyakan oleh teman-teman terdekat mereka, contohnya seperti Ashley sekarang yang sedang makan di Restoran terdekat bersama dua temannya, Anna dan Rachel.

"Bagaimana hubunganmu dengan Justin?" tanya Anna.

Ashley mengangguk singkat, "seperti biasa."

"Maksud Anna mungkin apakah ada kemajuan dalam hubungan kalian?" tanya Rachel.

Ashley menarik napas panjang, "apa yang kalian harapkan? Justin dalam semalam berubah menjadi pria paling romantis? Oh, mungkin dunia akan segera berakhir kalau itu terjadi," balas Ashley.

Rachel menautkan alisnya, "benar-benar tidak tertolong, ya? Bagaimana dengan kencan? Kalian masih sering berkencan?"

Ashley terlihat berpikir, "mungkin kencan terakhir kami sebulan yang lalu. Dia cukup sibuk dengan membuat banyak esai lalu ketika kami bertemu, kami hanya akan duduk menonton dan kalian pasti tahu kalau hanya aku yang akan fokus menonton sedang Justin mungkin tidak menaruh perhatiannya sama sekali ke film itu," ucapnya.

Anna berdecak kecil, "kau yakin dia benar-benar menyukaimu? Dia kelihatannya tidak serius denganmu," ucapnya.

"Kalau dia tidak serius kenapa dia menyatakan perasaannya waktu itu padaku? Kalau aku yang menyatakannya mungkin dengan sikapnya sekarang aku paham, tapi ini dia yang menyatakannya," balas Ashley.

"Mungkinkah dia hanya penasaran padamu waktu itu? Dia tidak mengharapkan kau menerimanya jadi ketika kau mengatakan iya pada pernyataannya, dia mau tak mau menjalin hubungan denganmu, kau tahu? Secara terpaksa," tebak Anna.

Rachel menatap Anna jengkel, "jangan memberi saran buruk pada teman kita," ucapnya pada Anna.

"Aku tidak memberi saran buruk, aku hanya berspekulasi. Mungkin saja itu yang terjadi, lagipula tingkah Justin terlihat seperti bukan pria kepada wanitanya," balas Anna membela diri.

"Walau hanya spekulasi, jangan membuat Ashley berpikiran buruk. Kalau ternyata Justin memang mencintai Ashley, ya berarti memang begitu cara Justin mengungkapkan perasaannya. Kau tahu? Justin mungkin punya caranya sendiri dalam memperlakukan pacarnya," balas Rachel.

Anna memicingkan matanya kepada Rachel, "kenapa kau membela Justin? Kau ada hubungan apa dengan Justin?" tuduhnya.

Rachel berdecak kesal, "astaga! Aku hanya berpikiran baik, siapa tahu memang begitu cara dia memperlakukan pacarnya. Apa menurutmu semua pria akan memperlakukan pacarnya sangat romantis seperti dalam film? Kalau begitu bagaimana dengan cara penjahat memperlakukan orang yang mereka sayangi? Cara mereka terlihat jahat, tapi itu tetap cara mereka memperlihatkan cinta mereka. Mungkin cara Justin adalah bersikap pasif begitu, toh hubungan mereka tetap terjalin sampai 3 tahun, kan?" jelasnya.

Anna menatap Rachel serius, "masuk akal, tapi kau serius tidak ada hubungan apa-apa dengan Justin? Jangan sampai tiba-tiba kau ternyata keluarganya atau lebih buruk adalah mantannya?"

"Tolong, berhenti membaca novel yang aneh. Aku bahkan kenal Justin karena dikenalkan oleh Ashley. Kau lebih dulu mengenal Justin karena kau dan Ashley satu sekolah dengan Justin, harusnya kalian paham lebih baik tentang dia, kan?" balas Rachel jengah.

Anna mengangguk, "benar juga. Aku tidak kepikiran."

Rachel memutar bola matanya jengah dan kemudian menatap Ashley yang sedang melamun sembari memainkan makanannya. Rachel langsung menendang pelan kaki Anna dan menatap tajam gadis itu. "Gara-gara kau," bisik Rachel pada Anna sembari memberi kode pada gadis itu untuk menatap ke arah Ashley.

Anna yang melihat Ashley pun berdehem singkat hingga gadis itu menatap mereka, tersadar dari lamunannya. "Maaf, aku melamun." Ashley meminta maaf.

"Jangan dipikirkan, Rachel benar. Mulutku memang kadang memberikan saran buruk. Kau percaya saja pada Justin, dia pasti mencintaimu," ucap Anna.

Ashley mengangguk pelan, "aku harap begitu."

Mendengar itu, Anna dan Rachel saling menatap. Rachel seolah meminta Anna agar menghibur Ashley karena bagaimanapun ini gara-gara ucapan Anna terkait hubungan Ashley dengan Justin.

"Kalau begitu, bagaimana kau dan Justin berkencan malam ini. Justin tidak suka yang merepotkan, kan? Kalau begitu kalian movie date saja. Menonton berdua dan berbagi selimut, pasti sangat romantis," saran Anna.

"Tapi setiap kali kami menonton, dia tak pernah memperhatikan," ucap Ashley.

"Apa kau tahu film seperti apa yang disukai Justin?" tanya Rachel. Ashley menggeleng pelan, "aku tidak tahu," ucapnya.

Anna memekik kecil, "aku tahu!"

Rachel dan Ashley menatapnya, "apa yang kau tahu?" tanya Rachel.

Anna menyeringai kecil, "aku mungkin tidak tahu film seperti apa yang disukai Justin, tapi aku yakin film ini akan menarik perhatian Justin. Aku yakin, kencan kalian kali ini akan sangat-sangat berhasil. Bayangkan kalian menonton film bersama, berbagi selimut, memakan popcorn buatan sendiri dan berbagi cola dari botol yang sama. Sangat romantis!"

Rachel menautkan alisnya seolah ragu, "aku tidak yakin dengan rencana ini," ucapnya yang diikuti oleh Ashley. "Memangnya apa rencanamu?" tanya Rachel lagi.

"Oh, kau pasti akan sangat berterimakasih padaku. Rencana ini akan sangat sukses." Anna tersenyum bangga seolah dirinya adalah seorang jenius.

"Berhenti tersenyum, jelaskan rencanamu!" ucap Rachel tak sabar.

"Baik, jadi begini ...."

oOo

[END] SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang