45 : Learn to Let Go (Part 06)

42 5 0
                                    

Learn to let go © girlRin

Sequel of Let Go

[06 — Heart attack]

★★★

Malam harinya, Kevin benar-benar tinggal di rumah Paman dan Bibinya. Bahkan saat ini ia sedang makan malam bersama mereka. Beberapa kali Jason menggoda istrinya jika ia cemburu karena Jessica lebih sering memperhatikan Kevin daripada dirinya dan tentu saja dibalas oleh Jessica dengan cubitan sayang di pinggang sang suami. Kevin yang melihat itu hanya tersenyum dan mulai menyantap makan malamnya tanpa banyak bicara. Mungkin sudah terbiasa.

"Oh, kau besok ingin langsung sekolah, hm?" tanya Jessica pada Kevin.

Kevin mengangguk dan meminum air putih.

"Sepertinya kau sudah tak sabar ingin bertemu Izzy, eoh?" goda Jason.

"Uhhuk! Uhukk!"

Jason terkekeh kecil sedangkan Jessica langsung mengelus pelan punggung Kevin. Baru saja Kevin tersedak air minum karena ucapan Pamannya.

"Jason!" tegur Jessica pada suaminya.

Jason malah tertawa. Ia bahkan semakin tertawa saat melihat raut memerah keponakannya itu.

Wah, rupanya dia mulai bisa malu. Batin Jason gemas.

"Hei, jika kau dan Izzy nanti sudah resmi. Kau harus mengajaknya kemari sesering mungkin. Biar dia akrab dengan Bibimu." goda Jason lagi.

Jessica menatap suaminya jengah, "Jason... Makan saja makananmu."

Jason tersenyum dan mengedipkan matanya pada sang istri.

"Ya. Aku juga mencintaimu." balasnya lalu kembali makan.

Sekarang Jessica yang memerah malu.

Ah, begini rasanya punya keluarga yang utuh. Batin Jason senang.

★★★

Kevin menatap kamarnya dengan tatapan serius. Dulu saat ia masih suka menginap di sini, Jessica sudah merubah sebuah kamar untuk Kevin. Wanita itu selalu bilang, akan ada Kevin yang menempati kamar ini kelak. Kevin kira itu setiap ia menginap, ternyata sekarang ia akan menempati kamar ini dalam waktu yang lama.

Pemuda itu menatap keluar jendela dan menatap bintang-bintang di langit. Entah mengapa malam ini bintang-bintang bersinar lebih terang dari biasanya atau mungkin Kevin yang jarang melihat bintang.

"Kau kelihatannya suka di sini."

Kevin berbalik dan melihat sosok Ibunya. Wanita itu tengah duduk di atas ranjang Kevin sembari menatap anaknya serius.

"Sewakan saja rumah kita. Kau akan mendapatkan uang tambahan untuk kuliah. Kau juga diasuh dengan baik di sini."

Kevin menatap hantu itu tak percaya.

"Sepertinya Ibu tak perlu lagi menengokmu. Sudah ada yang menjag—"

"Apa yang kau bicarakan? Rumah itu takkan pernah disewakan ataupun dijual. Tidak akan pernah." ucap Kevin marah.

Hantu itu menatap anaknya sedih. "Kau tahu Ibu tak ingin kau terus terpuruk. Kau harusnya bisa merelakan semua itu dan melanjutkan hidupmu. Tidakkah kau tahu jika Bibimu menyayangimu seperti anaknya sendiri?"

"Kenapa kalian selalu menggunakan hal itu sebagai alasan? Apa kalian tidak ingin tahu perasaanku? Aku juga ingin melanjutkan hidupku. Aku juga tidak mau terus terpuruk. Tapi aku bisa apa? Setiap kali melihat Ibu, aku selalu mengingat kejadian itu. Kenapa Ibu bunuh diri? Kenapa?!" ucap Kevin mencurahkan seluruh isi hatinya.

[END] SHORT STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang